Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2021 akan mendekati batas atas target, yakni 4,5 persen.

"Kita akan mendekati outlook yang atas apabila pemulihannya bisa berjalan mulai bulan September hingga akhir tahun 2021, tanpa mengalami disrupsi COVID-19 lagi atau kasus COVID-19 selalu bisa terjaga," ucap Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA Edisi Agustus 2021 secara daring di Jakarta, Rabu.

Selain itu, target tersebut juga kan tercapai jika masyarakat bisa tetap waspada dengan protokol kesehatan, serta dengan adanya kesiapan fasilitas kesehatan, implementasi "3T" (tracing, testing, and treatment), dan percepatan vaksinasi harus diperkuat.

Ia mengatakan proyeksi ekonomi pada tahun 2021 memang mengalami koreksi ke rentang 3,7 persen sampai 4,5 persen karena disrupsi COVID-19 varian Delta, terutama pada triwulan III-2021.

Baca juga: Menkeu: Insentif bea dan cukai bidang kesehatan capai Rp4,58 triliun

Baca juga: Sri Mulyani sebut defisit APBN hingga Juli capai 2,04 persen


Dengan demikian, semakin cepat COVID-19 dikendalikan, maka pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) terutama level 4 tidak akan terlalu lama diterapkan agar ekonomi bisa pulih kembali.

"Efektivitas PPKM yang bisa mengendalikan pandemi tentu menjadi kunci bagi kita untuk bisa memulihkan ekonomi," tutur Sri Mulyani.

Adapun saat ini, pemerintah telah menurunkan level PPKM Jabodetabek, Bandung Raya, Surabaya Raya dari level 4 menjadi level 3, seiring kasus COVID-19 yang kian menurun.

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2021