Jakarta (ANTARA News) - Universitas Indonesia akan mengukuhkan Mohammad Ikhsan sebagai Guru Besar Tetap UI ke-55 dalam upacara Pengukuhan di Balai Sidang Fakultas Kedokteran UI Salemba Jakarta, Sabtu.

Manajer Humas Media Center Fakultas Ekonomi UI, Asty Setiautami dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat menyebutkan, Mohammad Ikhsan akan menyampaikan pidato dengan tema "Kebijakan Ekonomi Makro Khususnya Stabilisasi Harga dan Penanggulangan Kemiskinan".

Sidang pengukuhan guru besar ini akan diketuai Rektor UI, Gumilar Rusliwa Somantri dan dihadiri pula Wakil Presiden Boediono.

Ikhsan sejak 2009 hingga saat ini menjabat sebagai Staf Khusus Wapres. dia juga komisaris independen beberapa perusahaan seperti PT Bakrie Brothers dan PT Danareksa.

Pria 46 tahun ini menyelesaikan S-1 di FE-UI, kemudian melanjutkan program magisternya di Vanderbilt University, Departemen Ekonomi konsentrasi: Ekonomi Moneter Internasional USA, dan meraih gelar PhD pada 1988 dari University of Illinois USA, Departemen Ekonom, konsentrasi ekonomi pembangunan dan ekonomi internasional.

Dalam pidatonya Ikhsan akan memaparkan alasan mengapa kemiskinan masih menjadi agenda penting Indonesia hingga dua dekade ke depan. Jika batas garis kemiskinan dinaikkan 30 persen maka angka yang cukup mengejutkan menyatakan bahwa 50 persen penduduk Indonesia tergolong miskin.

Pasca krisis (1999-2004) terjadi penurunan kemiskinan lebih karena berhasilnya program pengendalian harga pada barang-barang yang sensitif terhadap rakyat miskin seperti beras.

Argumen yang dibangun dalam manuskrip pidatonya adalah persoalan inflasi berasosiasi dengan masalah konektivitas domestik yang belum memadai dan bekerja seperti yang diinginkan.

Masalah konektivitas tidak hanya menyangkut masalah infrastrukur fisik saja tetapi juga masalah infrastruktur lunak yang menghambat bukan hanya pergerakan barang dan jasa tetapi juga mengurangi kesempatan keluarga miskin untuk menikmati pertumbuhan ekonomi.

Perbaikan konektivitas bukan hanya membuat perekonomian lebih flelsibel dan memiliki peredam kejut sehingga harga bisa lebih terkendali tetapi akan menurunkan biaya transaksi sehingga meningkatkan daya saing.

Perbaikan konektivitas tidak bisa sepenuhnya diselesaikan oleh pemerintah. Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan apalagi fakta adanya heterogenitas yang tinggi dalam masyarakat Indonesia. Kebijakan anti-kemiskinan yang terdesentralisasikan merupakan jawaban bagi kebijakan penanggulangan kemiskinan masa kini dan mendatang.

Oleh karenanya perbaikan konektivitas domestik merupakan kebijakan yang bukan hanya dapat mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi tetapi juga mempunyai potensi untuk menurunkan tingkat harga dan volatilitasnya (inflasi) yang pada gilirannya akan membantu percepatan upaya menanggulangi kemiskinan.

Kepala Kantor Komunikasi UI, Vishnu Juwono menyebutkan, selain mengukuhkan Mohammad Ikhsan sebagai Guru Besar Tetap FE-UI, pada waktu yang sama UI juga akan mengukuhkan Anhari Achadi sebagai Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI.

Beberapa guru besar tamu akan datang seperti Chris Backhouse dari Universtiry Loughboorough Inggris.
(A039/S004)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010