Luhut belajar untuk tidak pernah menghancurkan profesionalisme demi memperoleh sesuatu dan mengarahkan loyalitas kepada panglima tertinggi.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyampaikan tiga keteladanan yang dapat ditiru dari sosok Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI) Agus Widjojo.

"Ada tiga kunci keteladanan prajurit yang ada di diri Agus, yaitu tanggap, tanggon, trengginas," kata Luhut dalam acara peluncuran buku berjudul "Tentara Kok Mikir: Inspirasi Out of the Box Letjen TNI Purn. Agus Widjojo" sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Luhut menerangkan bahwa makna tanggap berarti cerdas, tanggon berarti mental yang kuat, dan trengginas yang berarti sehat lahir dan batin.

Mantan Komandan Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI AD itu juga menyebut bagaimana independensi dan loyalitas Agus Widjojo yang telah didedikasikan kepada Indonesia melahirkan kekaguman dari masyarakat.

"Anda (Agus Widjojo) telah melahirkan suatu kekaguman," ujar Luhut.

Dalam kesempatan tersebut, Luhut mengaku belajar untuk tidak pernah menghancurkan profesionalisme hanya demi memperoleh sesuatu dan mengarahkan loyalitas kepada panglima tertinggi dan organisasi, bukan pada individu yang memimpin.

Sementara itu, Luhut turut mengucapkan selamat kepada Agus Widjojo yang akan diangkat menjadi Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Filipina.

"Selamat juga atas tugas duta besar yang akan Anda jalani. Suatu perjalanan karier yang tidak mudah di ujung usia yang seperti saat ini," ujarnya.

Masih dalam acara peluncuran buku "Tentara Kok Mikir" pada hari Rabu (25/8), Wakil Gubernur Lemhannas RI Marsekal Madya TNI Wieko Syofyan menyampaikan terima kasih kepada Agus Widjojo yang mampu membawa Lemhannas perubahan ke arah yang lebih baik.

"Lemhannas RI bangga bahwa Pak Agus pernah memimpin lembaga ini dengan visi yang jauh ke depan dan intelektualitas yang mumpuni. Dipimpin oleh Pak Agus kami banyak belajar cara berkomunikasi dengan generasi milenial dan para aktivis media sosial," kata Wieko.

Baca juga: Agus Widjojo: Jangan mudah beri militer masuk urusan domestik

Baca juga: Peran Agus Widjojo dalam reformasi TNI dituangkan dalam sebuah buku

Pewarta: Muhammad Jasuma Fadholi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2021