Wellington (ANTARA) - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan penguncian ketat nasional yang diberlakukan untuk membasmi COVID-19 membantu membatasi penyebaran varian Delta yang sangat menular, bahkan ketika jumlah kasus baru meningkat pada Kamis.

Selandia Baru melaporkan 68 kasus baru pada Kamis sehingga jumlah total orang yang terinfeksi dalam wabah terbaru menjadi 277. Dari total kasus, 263 kasus berada di Auckland dan 14 kasus di ibu kota Wellington.

Selandia Baru berpenduduk 5 juta berada di bawah perintah tinggal di rumah, dengan sekolah dan sebagian besar tempat kerja ditutup hingga setidaknya akhir bulan.

"Penguncian berdampak tetapi varian Delta sangat rumit," kata Ardern pada konferensi pers.

"Kita memang harus sangat waspada."

Selandia Baru sebagian besar telah bebas dari virus sejak tahun lalu, kecuali sejumlah kecil kasus pada Februari, tetapi itu berubah minggu lalu setelah wabah varian Delta meletus di Auckland, mendorong Ardern untuk memerintahkan lockdown.

Strategi Ardern untuk menghilangkan virus menggunakan kontrol perbatasan yang ketat dan penguncian cepat mendapat dukungan luas di Selandia Baru, tetapi pemerintahnya telah menghadapi kritik atas kemajuan vaksinasinya.

Eliminasi akan terus menjadi strategi Selandia Baru sampai mayoritas penduduknya divaksinasi, kata Ardern.

"Tidak ada yang ingin menggunakan penguncian selamanya ... itu bukan niat kami," kata Ardern.

"Tapi sementara kami memvaksinasi, eliminasi adalah tujuannya."

Sekitar 80 persen dari populasi belum sepenuhnya divaksinasi. Pemerintah mengatakan 3 juta dosis telah diberikan sejauh ini dan rekor 87.000 orang divaksinasi dalam 24 jam terakhir.


Sumber : Reuters
Baca juga: Selandia Baru lockdown, kasus varian Delta bertambah
Baca juga: Selandia Baru perpanjang "lockdown"
Baca juga: Wabah COVID Selandia Baru meluas, 'lockdown' mungkin diperpanjang

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021