Jakarta (ANTARA) - Lazada mengumumkan rebranding layanan logistiknya menjadi Lazada Logistics, yang sebelumnya dikenal sebagai Lazada eLogistics (LEL) dan Lazada Express (LEX).

Baca juga: Lion Parcel perkuat sistem pengiriman Lazada

“Selama satu dekade terakhir, jaringan logistik Lazada telah memengaruhi lanskap e-commerce di salah satu wilayah dengan keragaman geografis dan populasi terpadat di dunia. Kemampuan logistik Lazada telah memungkinkan kami untuk menyediakan layanan pengiriman terbaik kepada pelanggan di Asia Tenggara, serta layanan menyeluruh yang mudah bagi para penjual dan mitra kami," ujar Chun Li, Chief Executive Officer Lazada Group dalam keterangan resminya dikutip Kamis.

Rebranding ini dikatakan Chun Li mencerminkan perkembangan signifikan yang dicapai Lazada selama bertahun-tahun dengan dukungan sumber daya manusia dan teknologi.

Rebranding ini juga merefleksikan upaya berkelanjutan Lazada dalam mendukung upaya pemerintah Indonesia membantu sektor bisnis di Indonesia, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), agar dapat bertransformasi secara digital dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

Baca juga: Menko Luhut apresiasi vaksinasi untuk pelaku UMKM digital dan logistik

Dalam Studi Lazada “Percepatan Ekonomi Digital Indonesia melalui e-commerce” yang dilaksanakan pada kuartal keempat 2020, 65 persen responden dari UMKM yang belum terdigitalisasi menyatakan logistik sebagai salah satu tantangan terbesar. Sedangkan 92 persen responden yang telah terdigitalisasi setuju bahwa platform e-commerce telah membantu mereka mengatasi tantangan dalam operasional logistik.

Philippe Auberger, Chief Logistics Officer Lazada Indonesia mengatakan, “Lazada Indonesia adalah pelopor logistik e-commerce sejak tahun 2015 dan sejak saat itu, kami terus berkomitmen untuk melayani kebutuhan pelanggan, termasuk bisnis lokal yang menjalani transformasi digital di dalam ekosistem kami.

Philippe mengatakan Lazada telah membantu membangun koneksi antara brand dan penjual dengan pelanggan di seluruh Indonesia selama enam tahun terakhir, dan akan terus melanjutkan upaya ini di masa mendatang.

"Inisiatif rebranding ini juga menunjukkan penguatan dedikasi kami untuk terus melayani bisnis di Indonesia dengan teknologi dan kapabilitas yang menyeluruh dan mumpuni dalam ekosistem logistik kami, untuk mendorong bisnis di Indonesia mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan,” tambah dia.

Lazada Logistics juga memperkenalkan layanan multi-channel logistics (MCL), yang menyediakan solusi pemenuhan stok tunggal untuk membantu enabler e-commerce dan brand di platform e-commerce manapun dengan mulus. Lazada Logistics akan memenuhi dan mengirimkan semua pesanan, baik pesanan tersebut berasal dari transaksi di Lazada ataupun dari platform e-commerce lainnya.

Melalui mekanisme ini, Lazada akan menyimpan produk-produk eCommerce dari mitra dan merchant, sehingga penanganan dan pengiriman pesanan yang efisien melalui armada Lazada, mitra logistik pihak ketiga, ataupun armada yang ditunjuk lainnya dapat dilakukan.

Andy Huang selaku Chief Logistics Officer Lazada Group mengatakanbahwa pada saat ini konsumen telah terbiasa dengan kenyamanan dari kebiasaan berbelanja yang baru, dimana pembelian dapat langsung diantar ke depan pintu, seutuhnya dan tepat waktu.

"MCL memastikan brand experience yang konsisten, dan memecahkan banyak masalah logistik untuk brand dan penjual. Hal ini memungkinkan mereka untuk fokus pada penjualan dan pemasaran serta meningkatkan skala bisnis,” ujar Andy.

MCL juga memungkinkan brand dan penjual untuk mengatur fleksibilitas dan ketangkasan dalam pengendalian inventaris, membebaskan mereka dari masalah logistik yang membutuhkan modal dan biaya operasional yang tinggi untuk memenuhi pesanan (diantaranya kebutuhan untuk pemeliharaan infrastruktur gudang dan armada pengiriman).

“Kemudahan yang ditawarkan oleh MCL akan meningkatkan pengalaman bisnis online secara keseluruhan, di mana bisnis dapat fokus pada proses produksi dan strategi pengembangan pasar, sementara sisanya akan ditangani oleh ekosistem e-commerce yang kuat dengan layanan logistik terpadu,” tambah Philippe.

Semua brand dan penjual dapat memanfaatkan jaringan Lazada Logistics dengan lebih dari 400 fasilitas yang terdiri dari gudang, pusat penyortiran, dan hub. Mereka juga dapat memperoleh manfaat dari akses ke armada terbesar yang dimiliki oleh e-commerce di Asia Tenggara ini, serta mendapatkan keunggulan kompetitif Lazada yang memiliki kendali atas operasi logistik yang menyeluruh. Lebih dari 85 persen dari keseluruhan pengambilan paket pada first-mile ditangani oleh fasilitas milik Lazada.

Seiring dengan peningkatan layanan menyeluruh Lazada Logistics yang berkelanjutan, Lazada akan berupaya meluncurkan lebih banyak fitur baru yang dapat mencakup insentif bagi penjual untuk memenuhi pesanan lebih cepat dan meningkatkan pengambilan pesanan di hari yang sama dari penjual.

“Rebranding dan penawaran fitur baru ini menjadi pembuktian dari apa yang telah kami bangun dan menegaskan komitmen untuk menyediakan pengalaman belanja pelanggan yang lebih baik lagi,” kata Andy.

“Ini juga meneguhkan misi kami untuk memperkuat ekosistem e-commerce yang sehat dan berkelanjutan dalam jangka panjang, yang didukung keunggulan logistik berteknologi canggih untuk mencapai efisiensi biaya.”

Saat ini, Lazada Logistics di Indonesia didukung oleh lebih dari 15.000 karyawan dan mitra kurir untuk memastikan layanan menyeluruh yang berkualitas. Gudang utama Lazada Indonesia di Cimanggis, Jawa Barat menempati area seluas 70.000 meter persegi dan merupakan fasilitas logistik e-commerce terbesar dan ter-modern di Indonesia. Dengan kehadirannya di 80 kota di Indonesia, Lazada terus memperkuat brand dan penjual di Indonesia untuk mengembangkan bisnis mereka dan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di tanah air.


Baca juga: Konser JOOX Live buka rangkaian Festival Belanja The Bi99est Show

Baca juga: Lazada rangkul industri lokal pasarkan produk di Pojok Otomotif

Baca juga: Lindungi UMKM, Lazada tutup akun pedagang asing jualan di Indonesia

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021