Oslo (ANTARA) - Norwegia tidak dapat lagi membantu mengevakuasi warga yang tersisa dari ibu kota Afghanistan, ujar Menteri Luar Negeri Norwegia Ine Eriksen Soereide.

"Pintu-pintu di bandara sekarang ditutup dan orang tidak bisa lagi masuk," kata Soereide kepada penyiar TV2.

Terduga pelaku bom bunuh diri menyerang gerbang bandara Kabul, yang dipadati orang, dengan sedikitnya dua ledakan pada Kamis (26/8) hingga menewaskan puluhan orang dan melukai puluhan lainnya.

Laporan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tentang krisis Afghanistan menyebutkan bahwa Norwegia telah setuju untuk memberikan dukungan transportasi udara bagi para pengungsi Afghanistan dari kawasan Teluk ke titik-titik lanjutan di Eropa.

Laporan tersebut, ditinjau oleh Reuters, tidak memberikan rincian.

Baca juga: PM Selandia Baru kutuk serangan bandara Kabul

Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden berjanji akan memburu mereka yang bertanggung jawab atas ledakan di bandara Kabul di Afghanistan.

Biden telah meminta Pentagon untuk mengembangkan rencana untuk menyerang balik mereka.

Biden berbicara beberapa jam setelah ledakan terjadi, yang menewaskan sedikitnya 13 tentara Amerika dan sejumlah warga sipil.

ISIS Khorasan (ISIS-K), afiliasi militan yang sebelumnya memerangi pasukan AS di Suriah dan Irak, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.


Sumber : Reuters

Baca juga: Bom di bandara Kabul, mimpi buruk AS yang jadi kenyataan

Baca juga: AS siap hadapi ISIS setelah tentara tewas di bandara Kabul


 

Ribuan warga Afghanistan bergegas tinggalkan ibu kota

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2021