Perseroan meyakini dapat melampaui target tahun ini seiring dengan membaiknya situasi perekonomian. Tahun lalu, pandemi COVID-19 memang tak bisa dipungkiri turut mempengaruhi kinerja perseroan secara drastis, ....
Jakarta (ANTARA) - Emiten properti, real estat, dan jasa pengelolaan hotel PT DMS Propertindo Tbk optimistis kinerja perseroan dan industri properti akan stabil dan bertumbuh pada tahun ini seiring dengan tren pemulihan ekonomi dalam negeri dengan adanya percepatan vaksinasi COVID-19.

"Perseroan meyakini dapat melampaui target tahun ini seiring dengan membaiknya situasi perekonomian. Tahun lalu, pandemi COVID-19 memang tak bisa dipungkiri turut mempengaruhi kinerja perseroan secara drastis, termasuk berdampak ke sektor properti dan perhotelan secara umum di Indonesia," kata Direktur Utama dan Pendiri DMS Grup Mohamad Prapanca dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Prapanca menyampaikan, akibat pandemi, perseroan mengalami penurunan tingkat okupansi di hotel-hotel yang dikelola, serta penurunan tingkat pembelian untuk properti. Perseroan pun berupaya untuk terus menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan.

Baca juga: Presdir Summarecon optimistis industri properti bantu ekonomi pulih

Dia menilai, program vaksinasi pemerintah dapat menjadi roda pembangkit pertumbuhan perekonomian. Optimisme dan harapan yang timbul dari masyarakat akan meningkatkan daya beli dan antusiasme dalam berinvestasi serta berusaha.

"Oleh sebab itu, kami mendukung penuh upaya pemerintah memulihkan kondisi perekonomian, termasuk industri properti dan perhotelan. Sebagai industri properti, kami juga tidak lengah untuk terus menerapkan protokol kesehatan di lingkungan kerja dan seluruh area properti kami," ujar Prapanca.

Menurut Prapanca, sejumlah katalis akan mendorong kinerja sektor properti dan perhotelan tahun ini. Pertama, pada kuartal I-2021, Bank Indonesia (BI) menetapkan aturan Rasio Loan-to-Value (LTV) untuk kredit properti, Rasio Financing-to-Value (FTV) untuk pembiayaan properti, di mana Rasio LTV pembelian rumah menjadi 100 persen.

Kedua, Menteri Keuangan Sri Mulyani menetapkan peraturan mengenai Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas Penyerahan Rumah Tapak dan Unit Hunian Rumah Susun yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2021. Ketiga, permintaan properti secara komersial mulai naik di kuartal II 2021 yang tercermin dari Indeks Permintaan Properti Komersial (IPPK) tumbuh 0,06 persen (yoy) dari kuartal sebelumnya.

Baca juga: Hunian berbasis TOD dinilai tarik minat konsumen kota besar

Terakhir, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekonomi Indonesia tumbuh 7,07 persen secara tahunan pada kuartal II 2021. Motor penggerak pertumbuhan tersebut berasal dari konsumsi rumah tangga yang pulih ke level 5,93 persen. Sementara itu, komponen pembentuk konsumsi rumah tangga pun seluruhnya positif, di mana pertumbuhan tertinggi dari komponen restoran dan hotel sebesar 16,79 persen.

Prapanca menambahkan, bisnis perseroan sendiri saat ini masih ditopang lini bisnis residensial dan perhotelan. Beberapa aset tanah di antaranya tanah seluas sekitar 1,8 hektar di Serpong, Tangerang Selatan yang sedang dikembangkan menjadi rumah tapak melalui PT DMS Graha. Lalu tanah seluas sekitar 49,2 hektar di Samarinda untuk proyek rumah tapak dan area komersial melalui PT DMS Prima Sentosa.

Kemudian tanah seluas sekitar 1,4 hektar di Serpong untuk proyek apartemen via PT DMS Laguna, dan tanah seluas sekitar 9,8 hektar di Soreang, Kabupaten Bandung untuk proyek rumah tapak dan area komersial lewat PT Padjadjaran Raya, dengan total area mencapai sekitar 63 hektar.

Emiten berkode saham KOTA itu makin optimistis setelah pada 24 Maret 2021 lalu, DMS Propertindo mengakselerasi bisnis dengan menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama (KSO) dengan PT Patrialand Utama Development untuk bekerjasama menggarap proyek pengembangan properti berkonsep modern yang berlokasi di Sawangan Depok.

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021