Kendari (ANTARA) - Peraih medali emas bulu tangkis ganda putri Olimpiade Tokyo 2020 Apriyani Rahayu mengatakan Sulawesi Tenggara merupakan daerah tempat dirinya ditempa sehingga bisa mengukir sejarah dunia.

"Sultra tempat saya ditempa, dari awal yang tidak dikenal oleh siapapun, sampai saya bisa berdiri di sini," kata Apriyani di hadapan Gubernur Sultra Ali Mazi, di Kendari, Jumat.

Apriyani mengaku bahwa prestasi yang diukir bersama pasangannya Greysia Polii di kancah internasional sebuah prestasi yang diharapkan bisa menjadi acuan bagi pemuda-pemuda lainnya di provinsi itu.

Baca juga: Pemprov Sultra siapkan penjemputan khusus Apriyani

Dia mengajak seluruh anak muda untuk selalu optimistis bahwa pemuda di Sultra bisa mencetak sejarah di kancah internasional dan membanggakan bangsa dan negara termasuk keluarga.

"Di sini saya hanya mau bicara, ini bukan hanya kemenangan tetapi ini juga bisa menjadi acuan bagi anak-anak muda yang ada di Sultra," kata Apriyani.

Baca juga: Greysia/Apriyani bagi pengalaman hingga hobi nonton drama

Ia juga berterima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya juga di Sulawesi Tenggara karena selalu mendoakan dirinya sehingga bisa mengharumkan nama provinsi itu dan Indonesia secara umum.

"Terima kasih, saya bisa terus berprestasi dan mohon doanya masyarakat Sultra sehingga bisa bisa meraih lagi prestasi ke depannya. Terima kasih untuk penghargaannya," ujar Apriyani.

Apriyani diterima langsung oleh Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, Sekretaris Daerah Sultra Nur Endang Abbas, Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh, dan jajaran Forkopimda di Rumah Jabatan Gubernur.

Apriyani setelah menerima hadiah dari Pemprov Sultra rencananya akan berziarah ke makam ibunya dan kemudian bertemu dengan Pemerintah Kabupaten Konawe.

Baca juga: Greysia/Apriyani sebut pertemuan dengan Presiden momen tak terlupakan
Baca juga: Greysia/Apriyani sebut medali emas Tokyo 2020 di luar nalar
Baca juga: Kisah di balik lensa: Saat ANTARA abadikan momen emas Greysia/Apriyani

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021