Kami tetap optimistis bahwa kondisi bisnis kami akan terus membaik, khususnya melihat upaya percepatan vaksinasi COVID-19, yang tercermin dari berbagai kemajuan dan inovasi yang kami lakukan di berbagai lini bisnis kami, baik di sisi institusional ma
Jakarta (ANTARA) - Citibank N.A atau Citi Indonesia meraup laba bersih Rp461 miliar pada semester I-2021 atau lebih rendah dibanding periode sama 2020 karena menurunnya pendapatan dari transaksi perdagangan dan pendapatan bunga bersih.

"Kami tetap optimistis bahwa kondisi bisnis kami akan terus membaik, khususnya melihat upaya percepatan vaksinasi COVID-19, yang tercermin dari berbagai kemajuan dan inovasi yang kami lakukan di berbagai lini bisnis kami, baik di sisi institusional maupun consumer banking (kredit konsumer)," ujar Chief Executive Officer (CEO) Citi Indonesia Batara Sianturi dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Adapun pada semester I-2020, atau periode sama tahun lalu, Citibank berhasil meraup laba bersih Rp1,4 triliun.

DI semester I-2021, kata Batara, biaya penurunan nilai kredit atau credit impairment Citi masih stabil dibandingkan periode yang sama 2020. Hal ini disebabkan oleh peningkatan cadangan di lini perbankan institusional/lembaga (Institutional Banking) dan berhasil diimbangi oleh kinerja positif yang dilakukan oleh lini bisnis konsumer.

Dari sisi kualitas kredit, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) secara gross Citi meningkat menjadi 3,6 persen, dari 2.5 persen karena kualitas kredit dari sebuah klien korporasi.

"Kami yakin bahwa kualitas portfolio kredit kami tetap dalam kondisi baik karena penerapan asas kehati-hatian dalam manajemen resiko untuk mengatasi dampak dari pandemi. Selain itu, kami juga terus memastikan kecukupan pencadangan kerugian kredit, dimana kami menjaga rasio Net NPL (NPL Bersih) tetap rendah yaitu sebesar 1 persen," ujar dia.

Citi Indonesia mengklaim memiliki likuiditas yang baik dengan rasio pembiayaan terhadap pendanaan (Lending to Deposit Ratio/LDR) sebesar 63,7 persen dan modal yang kuat dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) per 30 Juni 2021 sebesar 28 persen, atau meningkat dari 26 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Citi juga meningkatkan transaksi investasi digitalnya sebesar 60 persen, dimana hal ini berkontribusi penting untuk mendukung pertumbuhan bisnis pengelolaan kekayaan (wealth management) nasabah di tengah pandemi COVID-19.

Baca juga: CEO Citi Indonesia respons pengumuman Citigroup keluar dari RI

Baca juga: Citibank terpilih sebagai mitra distribusi sukuk ritel SR014

Baca juga: BNP Paribas bersama Citibank bantu penanganan COVID-19

 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021