Melalui program Xpora, BNI menawarkan solusi digital terintegrasi yang akan membantu para UMKM untuk melakukan transaksi ekspor pasar global dengan tiga fitur utama, yaitu go produktif, go digital, dan go global
Jakarta (ANTARA) - Bank Negara Indonesia (BNI) turut ambil bagian dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia yang digagas Presiden Joko Widodo melalui kampanye Pelangi Sulawesi dengan ikut mengkurasi dan memberikan pendampingan kepada 111 UMKM yang memiliki produk berdaya saing global.

Kegiatan itu dilaksanakan bersama dengan Bank Indonesia dan Pemerintah Daerah Sulawesi Utara.

"Proses kurasi ini telah kami lakukan ke berbagai UMKM, antara lain kerajinan kain, makanan olahan, hingga kopi," kata Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati lewat keterangannya di Jakarta, Sabtu.

Susi, demikian sapaan akrabnya, mengatakan bahwa Gernas BBI 2021 selaras dengan fokus BNI untuk mendukung sektor UMKM melalui rangkaian kegiatan “Gelegar Entrepreneur”.

Rangkaian kegiatan tersebut meliputi Program Enterprenuer Heroes, Festival Ide Bisnis, Pasar Digital UMKM, BNI Trade Forum, dan Xpora, yang membawa UMKM Indonesia menjadi lebih maju, berkembang dan “Lompat Lebih Tinggi” menuju globalisasi dan digitalisasi.

Untuk mendukung pelaku UMKM yang berorientasi ekspor, BNI Bersama Kemendag, dan Kementerian Koperasi dan UMKM bekerjasama dalam program BNI Xpora.

Program tersebut disiapkan untuk melayani UMKM dengan orientasi ekspor lewat salah satu ONE STOP SHOPPING HUB di SMESCO Jakarta.

"Melalui program Xpora, BNI menawarkan solusi digital terintegrasi yang akan membantu para UMKM untuk melakukan transaksi ekspor pasar global dengan tiga fitur utama, yaitu go produktif, go digital, dan go global," kata Susi.

Tak hanya itu, BNI juga berkolaborasi dengan Kemenko Maritim dan Investasi, Kementerian BUMN, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta BUMN dan lembaga terkait untuk meluncurkan program 'INDONESIA SPICE UP THE WORLD'.

Terkait kinerja kredit pada UMKM, BNI tetap mencatatkan kinerja positif di tengah tekanan pandemi.

Sampai dengan Juni 2021, portofolio kredit UMKM BNI sebesar Rp117 triliun, atau menyumbangkan 20,7 persen dari total kredit Perseroan.

Portofolio kredit UMKM BNI tumbuh 9,15 persen secara year on year (YoY), mencerminkan upaya BNI mendukung UMKM untuk pulih dan bangkit mengatasi segala tantangan yang ada di masa pandemi ini.

Pertumbuhan kredit UMKM yang signifikan ini secara dominan dikontribusi dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp15 triliun hingga Juni 2021 atau naik 101 persen secara YoY.

Gernas BBI bertema Pelangi Sulawesi yang diluncurkan merupakan bagian dari rangkaian program Gernas BBI yang didukung oleh beberapa kementerian, otoritas moneter, perbankan, serta pemerintah daerah dengan dipusatkan di Sulawesi.

Ajang yang mengangkat tema besar dari Sulawesi ke Mancanegara ini mendorong kecintaan masyarakat Indonesia terhadap produk UMKM dalam negeri.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan bagaimana UMKM memiliki peran yang sangat krusial bagi perekonomian.

"Bagaimana pun perekonomian kita ditunjang oleh UMKM, backbone ekonomi kita adalah UMKM. Kita juga berharap UMKM artisan Sulawesi Utara bisa naik kelas. Kami yakin provinsi Sulawesi Utara akan memberi kontribusi yang signifikan dengan 30 juta UMKM onboarding pada 2023," ujarnya.

Senada, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, fokus utama dari Gernas BBI kali ini adalah digitalisasi UMKM.

"Hingga pertengahan Agustus tahun 2021, sudah lebih dari 15 juta UMKM atau lebih dari 22 persen dari total UMKM di seluruh Indonesia yang sudah onboarding ke platform perdagangan elektronik," katanya.

Adapun dari 15 juta UMKM tersebut, sebut Lutfi, lebih dari 7 juta merupakan hasil onboarding selama masa kampanye Gernas BBI yang telah diluncurkan sejak Mei 2020.

"Melihat perkembangan yang positif, kami optimistis target pemerintah untuk mendorong 30 juta UMKM onboarding ke platform digital pada akhir 2023 akan tercapai. Dan bahkan akan melebihi target yang akan ditetapkan oleh Bapak Presiden," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berharap dengan launching Gernas BBI Pelangi Sulawesi, produk artisan Sulawesi menuju pasar global dapat maksimal.

"Kemendag yang dipimpin sahabat saya, Bapak Lutfi, juga akan memfasilitasi produk Sulawesi Utara terpilih melalui in store promotion," ungkapnya.

Gernas BBI juga didukung Bank Indonesia yang diwujudkan melalui sinergi yang kuat dengan Kementerian dan Pemerintah Daerah.

"Dukungan diwujudkan berupa bentuk peningkatan kapasitas UMKM, mendorong peningkatan permintaan, serta menghubungkan UMKM dengan ekosistem ekonomi keuangan digital. Dukungan ini juga diperkuat dengan peran serta kantor-kantor perwakilan Bank Indonesia di seluruh daerah," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Peluncuran Gernas BBI Pelangi Sulawesi ini turut dihadiri Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey yang mengapresiasi kegiatan ini sebagai gagasan untuk mengajak masyarakat mencintai produk lokal.

"Di era pemulihan lintas sektor saat ini, ajakan kepada masyarakat menjadi penting dan dibutuhkan, baik untuk membangkitkan perekonomian kita, yang sempat dilemahkan pandemi sejak 2020, maupun menciptakan kecintaan masyarakat kepada daerah," ujar Olly.

Olly mengatakan, BBI menjadi tantangan bagi pelaku UMKM dan ekonomi kreatif di daerah untuk menghasilkan produk-produk lokal maupun kerajinan yang kreatif, berkualitas, berbasis tradisi dan warisan budaya, dan terus berinovasi menciptakan produk sesuai dengan kebutuhan pasar.

Baca juga: Gernas BBI, Gubernur targetkan UMKM Sulut "go digital"

Baca juga: Gernas BBI Sulawesi, Luhut: Kerahkan pejabat jadi duta produk lokal

Baca juga: Gernas BBI Sulawesi, BI ajak UMKM dan pelaku wisata gunakan QRIS


 

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021