Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo melepas kepulangan lifter Ni Nengah Widiasih dan atlet para-balap sepeda Muhammad Fadli Imammuddin ke Tanah Air di Bandara Haneda, Tokyo, Sabtu.

Pelepasan dilakukan oleh Wakil Duta Besar Republik Indonesia (Wadubes RI) untuk Jepang Tri Purnajaya. Ia mengapresiasi prestasi dan kerja keras dua atlet tersebut dalam Paralimpiade Tokyo.

“Selamat atas prestasi Mbak Widi. Terima kasih atas perjuangan Mas Fadli. KBRI Tokyo mengundang dan akan memfasilitasi para pahlawan olahraga peraih medali ini kembali ke Jepang untuk jalan-jalan. Terima kasih atas dukungan dari teman-teman di Indonesia", kata Tri Purnajaya dalam siaran pers KBRI yang diterima di Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, KBRI Tokyo juga memberikan penghargaan kepada peraih medali perak Ni Nengah Widiasih berupa tiket kelas bisnis pulang pergi Jakarta - Tokyo.

Baca juga: Ni Nengah Widiasih raih medali pertama untuk Indonesia di Paralimpiade
Baca juga: Dubes Heri sambut gembira medali perak Ni Nengah Widiasih


Widiasih yang kerab disapa Widi itu mengaku bersyukur bisa meningkatkan prestasi dalam ajang Paralimpiade Tokyo 2020. Ia mengapresiasi fasilitas yang diberikan KBRI Tokyo kepada seluruh atlet dan ofisial selama pesta olahraga empat tahunan itu.

“Yang pasti senang ya bisa meningkat prestasi saya. Terima kasih sekali kepada KBRI Tokyo dan tentunya doa dari rakyat Indonesia” ujar Widi.

Widi menyumbangkan medali pertama untuk Indonesia dari cabang angkat berat Paralimpiade Tokyo 2020, Kamis (26/8).

Turun di kelas 41kg, perempuan berusia 28 itu merebut medali perak setelah membukukan angkatan 98kg.

Sementara itu, Fadli harus pulang ke Tanah Air tanpa medali setelah gagal pada dua nomor di Tokyo, yakni C4 4000m individual pursuit serta C4-5 1000m time trial putra.

Baca juga: M Fadli terhenti di babak kualifikasi Paralimpiade Tokyo
Baca juga: David Jacobs sumbang perunggu untuk Indonesia di Paralimpiade Tokyo
Baca juga: (Round up) David Jacobs raih perunggu, Indonesia kantongi tiga medali

 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021