Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur menggandeng Yayasan Jember Fashion Carnaval menyelenggarakan pameran artefak meteorit pertama di dunia yang dilaksanakan secara hybrid (luring dan daring) di Pendopo Wahyawibawagraha Jember, Sabtu.

Presiden JFC Budi Setiawan di Jember mengatakan, pameran artefak meteorit bertajuk "Keagungan Peradaban Nusantara" ini adalah yang pertama di dunia dan diselenggarakan di Kabupaten Jember.

"Pameran kali ini dalam rangka memeriahkan Hari Kemerdekaan Ke-76 Republik Indonesia dan merupakan pertama di dunia," tuturnya.

Baca juga: Peneliti temukan perhiasan Mesir kuno dari meteorit

Dalam pameran itu, ada 76 artefak meteorit yang ditampilkan terdiri dari tandu perang, baju zirah, beragam mahkota, terompah, lempengan batu meteorit, sabuk, kalung, beragam senjata dari berbagai ukuran serta banyak lagi lainnya.

"Satu fakta yang kami lihat dan rasakan bahwa ragam, bentuk dan ukuran artefaknya memang di luar nalar yang saat ini kita semua berada di dunia modern," katanya.

Baca juga: Air mata menetes melihat artefak Nabi Muhammad SAW

Ia menjelaskan, semua itu merupakan bukti kuat adanya metalurgi yang luar biasa terbuat dari campuran meteorit seperti yang ada di pameran artefak di Jember ini.

Sementara Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan bahwa kegiatan itu merupakan penyemangat sektor pariwisata di tengah pandemi COVID-19.

"JFC saat ini menggugah kami bahwa sejarah luar biasa dimiliki oleh Indonesia, tidak ada hari ini jika tidak ada hari kemarin, artinya apa peradaban masa lalu sedahsyat seperti ini, maka kita di masa modern harus lebih dahsyat lagi (dalam inovasi), sehingga harus lebih baik dari kemarin," katanya.

Baca juga: Peneliti temukan butiran meteorit pembentuk tata surya

Ia menjelaskan pameran artefak meteorit menjadi awal yang dahsyat bagi kemajuan Kabupaten Jember ke depannya untuk mendorong perkembangan yang lebih baik lagi.

"Itu harus dijadikan motivasi, terlebih saat ini kita berada di tengah pandemi COVID-19, tunjukkan bahwa kita bangsa yang kuat, tangguh dan pandemi CCOVID-19 ini tidak menjadi penghalang bagi kita semua dalam berinovasi," ujarnya.

Baca juga: World Kids Carnival JFC bawa pesan persaudaraan anak-anak dunia

Ia menjelaskan, pameran artefak itu dibuka dengan penampilan JFC Marching Band and talent, serta penampilan Linkrafin, sehingga pameran itu juga diisi dengan webinar yang menghadirkan pembicara nasional dan mancanegara.

"Acara itu menerapkan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment) dengan ketat sesuai peraturan Kementerian Pariwisata," katanya.

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2021