Denpasar (ANTARA News) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Denpasar, Bali, mencatat dana sosialisasi tentang infeksi virus perapuh kekebalan tubuh (HIV) dan sindroma merapuhnya kekebalan tubuh (AIDS) masih kurang, kata asisten koordinator KPA Denpasar, Sri Mulyanti.

"Dana yang digunakan untuk sosialisasi kepada masyarakat tentang bahayanya virus HIV kami rasa masih belum memadai," ujarnya, di sela-sela acara peringatan Hari AIDS Se-Dunia, Rabu.

Dikatakannya, dana sosialiasi yang diterima pihaknya khusus untuk acara peringatan Hari AIDS Se-Dunia tahun ini hanya sekitar Rp20 juta, sehingga sosialisasi dilakukan di beberapa tempat saja.

"Idealnya dana untuk sosialisasi tersebut berjumlah ratusan juta rupiah, dengan demikian bisa lebih banyak tempat pelaksanaan sosialisasi," ujarnya.

Banyaknya tempat sosialisasi tersebut, ucapnya, tentu akan menjangkau lebih banyak masyarakat yang ada di Denpasar, sehingga mereka lebih mengetahui tentang penyakit yang mematikan itu.

Dijelaskan, minimnya dana membuat sosialisasi hanya dilakukan di delapan tempat saja sehingga diperkirakan tidak terlalu banyak warga yang mendapatkan pengetahuan mengenai bahaya AIDS.

Pengetahuan bahaya AIDS itu disebar melalui brosur dengan dibagikan oleh puluhan siswa SMA di Denpasar. Mereka membagikannya di delapan tempat yang berbeda.

Delapan titik tersebut, di antaranya adalah di depan SMAN 2, SMA Harapan, Terminal Ubung, kawasan Sanur dan SMAN 4, ucapnya.

"Selain membagikan brosur tentang bahaya HIV dan AIDS, para siswa yang kami libatkan dalam sosialisasi ini juga membagikan bunga mawar serta atribut lainnya kepada warga," katanya.

Dijelaskan, para siswa tersebut akan membagikan "flayer" dan bunga mawar di jalan raya sekitar kampus mereka.

"Sosialiasi ini sengaja dilakukan di jalanan, supaya bisa lebih langsung berinteraksi dengan masyarakat sehingga penyebaran informasi tentang bahaya AIDS bisa cepat tersebar," ujarnya.
(ANT/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010