Jakarta (ANTARA News) - Kabupaten Morotai, Maluku Utara, yang baru berusia 19 bulan, kini mulai berbenah diri menyambut penyelenggaraan Sail Indonesia Morotai 2012 dengan menggali potensi pariwisata yang sebelumnya terbengkalai.

Sail Indonesia Morotai 2012 yang bertema "Morotai Pulau Kenangan" akan menawarkan selain keindahan wisata di bawah laut juga `menjual`museum peninggalan Perang Dunia di bawah laut yang tidak dimiliki oleh daerah lain, seperti peninggalan Perang Dunia II yang tersebar di duabelas titik di bawah laut Halmahera.

Peninggalan ratusan pesawat dan peralatan tempur bekas Perang Dunia (PD) Ke-2 lainnya yang digunakan tentara sekutu Amerika Serikat yang dibuang di bawah laut Halmahera, merupakan potensi wisata `diving` yang menarik yang tidak dimiliki daerah lain, kata penjabat Bupati Morotai, Sukemi Sahab, akhir pekan lalu di Morotai.

Oleh karena itu, katanya, dalam tahap pertama untuk menyambut Sail Indonesia Morotai 2012, Pemerintah Kabupaten Morotai telah membenahi jalan lingkar P. Morotai sepanjang 278 Km dan saat ini baru selesai sekitar 84 Km. "Pembangunan jalan itu diperkirakan pada awal tahun 2012 sudah selesai," katanya.

Selain pembenahan prasarana jalan, pemkab juga melakuan pembenahan tempat-tempat wisata peninggalan PD ke-2 di daratan seperti lokasi ruangan kendali bawah tanah pemimpin tentara sekutu Jenderal Mac Arthur di P.Zum-zum yang letaknya sekitar 40 menit dalam perjalanan laut dari P.Morontai.

Untuk pembenahan P.Morotai ini, diperlukan dana yang banyak, karena selama ini pulau tersebut belum tersentuh pembangunan sehingga betul-betul perawan, katanya.

Menurut dia, masalah besarnya pembiayaan inilah yang menjadi hambatan bagi pemerintah Kabupaten Morotai, karena selain akan menyelenggarakan Sail Indonesia Morotai 2012 yang sudah dicanangkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menghadapi Pemilihan Kepala Daerah yang akan diselenggarakan Maret 2011 yang juga memerlukan dana yang tidak sedikit.

Oleh karena itu, untuk pembenahan P. Morotai tersebut diperlukan dana pihak ketiga dari pusat sehingga pembenahan lokasi tujuan pariwisata dapat terlaksana secepatnya, katanya.

"Kami yakin dengan terselenggaranya Sail Indonesia Morotai 2012 dapat mendorong pertumbuhan ekonomi penduduk P. Morotai yang jumlahnya sekitar 5 juta jiwa tersebut," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Muklis Baay mengatakan, penyelenggaraan Sail Indonesia Morotai 2012 diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp328,7 miliar. Dana itu selain akan digunakan untuk perbaikan prasarana dan sarana P.Morotai juga akan digunakan penyelenggaraan festival-festival kesenian yang akan diselenggarakan di beberapa kabupaten di Maluku Utara.

Muklis yang juga sebagai panitia Sail Indonesia Morotai 2012 mengatakan pemerintah juga telah membangun sarana komunikasi dengan membangun menara Base Transceiver Station (BTS) di beberapa tempat sehingga dalam penyelenggaraan nantinya peserta dan panitia tidak terhambat oleh komunikasi.

Di bidang pariwisata juga akan dibangun sarana dan prasarana wisata keindahan pantai di beberapa pulau yang mempunyai potensi pariwisata, seperti P. Zum zum dan P.Daruba yang memiliki keindahan pantai yang alami.

Kepala Dinas Pariwisata Morotai, H. Ahmad Redjeb mengatakan saat ini pihaknya terus gencar melakukan kerjasama dengan beberapa pihak investor untuk membangun sarana pariwisata.

"Ada beberapa perusahaan swasta di Jakarta yang akan mendirikan tempat-tempat peristirahatan di P.Daruba yang letaknya tidak jauh dari P.Morotai (40 menit) perjalanan laut dan sudah melakukan survei," katanya.

Menurut dia, Daruba ini mempunyai dua pulau yang satu Daruba Besar dan Daruba kecil, di mana jika air sedang surut pulau ini menyambung menjadi daratan. Pulau ini cocok untuk tempat peristirahatan di pesisir yang putih bersih dan indah tersebut.

Pulau tersebut, katanya, sudah diprogramkan untuk beberapa festival kesenian Maluku Utara dan festival bola voli pantai.

"P.Daruba ini memang sangat cocok untuk kegiatan tersebut," katanya.

Ia mengatakan, dalam Sail Indonesia Moratai 2012 ada beberapa kegiatan yang diselenggarakan di luar P. Morotai. Karena kegiatan ini telah didukung oleh seluruh kabupaten yang ada di Maluku Utara maka kegiatan-kegiatannya juga diselenggarakan oleh beberapa kabupaten yang letaknya bersebarangan dengan P. Morotai.

Seperti Kabupaten Morotai di antaranya penanggung jawab penyelenggaraa Yach Rally, Kabupaten Ternate, Kabupaten Sofifi dan Tidore bertanggung jawab pada pertunjukan aneka budaya Maluku Utara dan Kabupaten Tobelo menyelenggarakan Festival Teluk Jailolo.

Oleh karena itu, Sail Indonesia Morotai 2012 tidak akan dinikmati oleh Kabupaten Morotai sendiri, melainkan kabupaten lainnya yang ada di Maluku Utara, katanya Ahmad Redjeb.


Sosialisasi Dukungan Masyarakat

Penjabat Bupati Morotai Sukemi Sahab mengatakan, selain sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan Sail Indonesia Morotai 2012, yang juga tak terlupakan adalah dukungan masyarakat secara keseluruhan.

"Para peserta maupun wisatawan yang datang di P. Morotai perlu kenyamanan sehingga perlu dukungan masyarakat terutama penduduk Morotai sendiri guna memelihara keamanan," kata Sukemi.

Hal tersebut dikatakan Sukemi sehubungan sebentar lagi diadakan Pemilihan Kepala Daerah Morotai, tepatnya Maret 2011.

"Kami khawatir Pilkada nanti akan menjadi konflik antarpenduduk yang terus berkelanjutan seperti daerah-daerah lain di Indonesia. Mudah-mudahan hal tersebut tidak terjadi di Morotai sehingga rencana besar untuk penduduk Morotai sendiri akan berlangsung dengan sukses," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya menyosialisasikan terus `event` besar ini kepada masyarakat agar dapat dukungan sebesar-besarnya terutama bagi peserta calon-calon bupati dan wakil bupati agar legowo sehingga tidak terjadi konflik yang akan membawa dampak bagi penyelenggaraan Sail Indonesia Morotai 2012 nanti, kata bupati .

Menurut dia, `event` besar tingkat dunia ini akan mempertaruhkan nama masyarakat Morotai khususnya, Indonesia pada umumnya di mata dunia.

"Kalau penyelenggaraan `event` besar ini terlaksana sukses maka diharapkan dapat membawa dampak terhadap perkonomian penduduk Morotai sendiri, ujarnya.

Paling tidak P.M orotai sebagai pulau kenangan tidak lagi terlupakan oleh dunia, dan yang penting adalah kabupaten Morotai dapat menggeliat untuk mengejar pembangunan yang selama ini ketinggalan dibanding dengan daerah lain di tanah air, katanya. (S006/K004)

Oleh Oleh Setiyono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010