Bahkan sebelum PTM terbatas dilakukan, kami sudah menerapkan CLM
Jakarta (ANTARA) - SMKN 2 Jakarta menggunakan aplikasi pengujian atau skrining mandiri corona likelihood metric (CLM) untuk mengetahui kondisi terkini siswa dan guru sebelum Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas.

"Bahkan sebelum PTM terbatas dilakukan, kami sudah menerapkan CLM untuk mengetahui kondisi kesehatan guru dan siswa sejak PTM uji coba pada April lalu," kata Kepala SMKN 2 Jakarta Murni Astuti di Jakarta, Selasa.

Sebelumnya, sejumlah sekolah di Jakarta Pusat sudah menerapkan kewajiban mengisi kondisi kesehatan guru dan siswa melalui aplikasi CLM, sebagai salah satu syarat dalam asesmen yang harus dipenuhi sebelum melaksanakan PTM terbatas.

Murni menjelaskan bahwa sebelum PTM terbatas pada Senin (30/8), Komite Sekolah telah mengimbau agar siswa dan orang tua dapat mengisi kondisi terkini kesehatan mereka, mulai dari suhu tubuh, hingga gejala flu dan batuk.

Pengisian data kesehatan dalam skrining mandiri CLM itu dilakukan setiap minggu untuk mengetahui kondisi terkini siswa dan guru.

Baca juga: Orang tua siswa akui belum tahu CLM untuk PTM di Jakarta

"Setiap minggu kita 'update'. Kemarin, sebelum PTM terbatas Senin juga, kita sudah kasih ke anak-anak (siswa) mohon diisi, saat rapat orang tua murid, juga kami imbau agar mereka membantu mengisi sehingga kami ada data," kata Murni.

Senada dengan itu, Guru di SMAN 77 Jakarta, Mulyono, menjelaskan bahwa pihak sekolah harus mengetahui betul kondisi siswa melalui CLM.

"Sebelum PTM itu, kami kirimkan dahulu formulir google ke peserta didik dan orang tua untuk mengisi asesmen. Di situ banyak sekali pertanyaannya, dari segi kondisi kesehatan. Dari situ kami tahu kondisinya untuk kami rekap," kata Mulyono.

Aplikasi CLM merupakan aplikasi skrining mandiri berteknologi pembelajaran mesin yang dibuat oleh Pemprov DKI Jakarta.

CLM ditujukan untuk membantu setiap orang mengukur risiko kemungkinan positif COVID-19 dan merekomendasikan apa yang harus dilakukan.

Baca juga: Siswa di Jaksel dipantau hingga sampai di rumah usai PTM

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021