Jika pandemi bisa dikendalikan dan aktivitas masyarakat kembali berangsur normal, maka ekspektasi pelaku UMKM dapat meningkat lagi secara cepat
Jakarta (ANTARA) - Hasil survei BRI Micro & SME Index (BMSI) menyimpulkan bahwa vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan menjadi kunci kebangkitan iklim bisnis di sektor UMKM pada kuartal III 2021.

"Jika pandemi bisa dikendalikan dan aktivitas masyarakat kembali berangsur normal, maka ekspektasi pelaku UMKM dapat meningkat lagi secara cepat. Kita masih punya peluang besar untuk membalikkan keadaan ini," kata Direktur Riset BRI Research Institute Anton Hendranata dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.

Menurut Anton, kondisi pelaku UMKM semakin membaik dan optimistis pada kuartal II 2021.

Namun, varian Delta memperburuk dampak pandemi, sehingga pemerintah membatasi interaksi masyarakat termasuk kegiatan ekonomi secara langsung. Hal tersebut membuat indeks ekspektasi pelaku UMKM menurun menjadi 88,1.

"Pada kuartal II 2021, indeks pelaku UMKM yang ditunjukkan BMSI meningkat signifikan dari posisi kuartal I 2021, yakni dari level 93 menjadi 102,6. Optimisme pada kuartal II 2021 tersebut merupakan yang pertama kalinya sejak pandemi COVID-19 melanda," kata Anton.

Oleh karena itu, lanjutnya, harapan dan ekspektasi pelaku UMKM sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dalam mengatasi pandemi dan menekan penyebaran virus COVID-19.

Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan hal terpenting saat ini adalah cara mengatasi second wave pandemi COVID-19, sehingga kondisi ekonomi nasional pada kuartal ketiga 2021 dapat segera membaik.

Untuk membalikkan kondisi tersebut, Sunarso menyampaikan dua strategi. Pertama, membangun ketahanan terhadap kesehatan dan salah satu upaya konkret BRI adalah membantu program vaksinasi pemerintah.

"Krisis kali ini game changer-nya adalah di bidang kesehatan. Dengan dicapainya kekebalan kelompok melalui vaksinasi, maka pandemi akan dapat diatasi sehingga aktivitas perekonomian dapat kembali berjalan normal," ungkap Sunarso.

Sedangkan, strategi kedua adalah membangun ketahanan ekonomi yang pertumbuhannya diakselerasi melalui stimulus yang tepat. Dari sisi perbankan, pihaknya siap memacu pertumbuhan kredit.

"Salah satu faktor yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi itu adalah pertumbuhan kredit itu sendiri. Menurut saya, ini yang simultan saja kita lakukan," ujarnya.

Selain itu, BRI juga telah memetakan sektor-sektor strategis terkait UMKM yang bisa memutar laju ekonomi setelah menyerap kredit. Sektor-sektor tersebut adalah manufaktur, pertanian, kehutanan, perikanan, dan yang paling dominan adalah akomodasi serta makanan juga minuman.

"Sektor-sektor tadi itu memiliki kontribusi yang besar terhadap PDB. Yang kedua kontribusi yang besar terhadap penyerapan tenaga kerja," ungkapnya.

Baca juga: Peran Bank BRI bangkitkan dan perluas pasar UMKM melalui Gernas BBI
Baca juga: BRI borong penghargaan di bidang human capital
Baca juga: BRI salurkan KUR Rp559,6 triliun ke 24,5 juta pelaku UMKM sejak 2015


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021