Jayapura (ANTARA) - Panitia Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua mengapresiasi pengundian grup cabang olahraga sepakbola putra dan putri yang berjalan lancar meskipun dilakukan secara daring (online) dan luring (offline).

Sekretaris Umum PB PON XX Papua Elia Loupatty di Jayapura, Rabu, mengatakan pengundian cabang olahraga sepakbola PON mengukir sejarah sendiri karena dilakukan secara daring bukan hanya luring saja.

"Di mana pengundian pada malam ini (1/9) berlangsung di klaster Kota Jayapura," katanya.

Senada dengan Elia Loupatty, Ketua Asprov PSSI Papua Benhur Tommy Mano mengatakan pengundian grup ini untuk cabang olahraga sepakbola PON yang akan dimainkan pada 27 September 2021 dan tim sepak bola yang akan bermain direncanakan tiba tiga hari sebelumnya.

"Sesuai dengan petunjuk Ketum PSSI lewat Sekum Yunus Nusi pelaksanaan pengundian ini dilakukan secara transparan, dan telah disepakati sejak awal tuan rumah Papua keluar sebagai seeded atau unggulan," katanya.

Menurut Tommy Mano, pihaknya melihat tidak ada pengaturan undian dan ia menilai semua adalah tim kuat juga berat.

"Semua tim adalah berat dan telah juga menyiapkan diri seperti Jawa Barat, Jawa Timur, Kaltim dan Aceh," ujarnya.

Dia menambahkan semua tim punya kekuatan yang merata, namun pihaknya yakin di cabang olahraga sepakbola ini, Papua bisa sampai ke final.

Dari pengundian grup cabang olahraga sepakbola PON XX tersebut, diperoleh hasil:

Sepakbola Putra
Grup A berlokasi di Stadion Mandala Kota Jayapura terdiri dari Papua, NTT, Maluku Utara dan Jawa Barat.

Grup B berlokasi di Stadion Mahachandra Kota Jayapura terdiri dari Jawa Timur, Sumatera Utara, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan.

Grup C berlokasi di Stadion Barnabas Youwe Kabupaten Jayapura terdiri dari Kalimantan Timur, Aceh, Sulawesi Utara dan Bengkulu.

Sepakbola Putri
Grup A berlokasi di Stadion Katapal Kabupaten Merauke terdiri dari Papua, Jawa Barat dan Papua Barat.

Grup B berlokasi di Stadion Katapal Kabupaten Merauke terdiri dari DKI Jakarta, Kalimantan Tengah dan Bangka Belitung.

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021