Jambi (ANTARA) - Pandemi Covid-19 menimbulkan dampak terhadap tatanan kehidupan di tengah masyarakat, mulai dari kehidupan sosial, kesehatan hingga aktifitas perekonomian.

Mulai dari Pemerintah Pusat hingga tatanan pemerintahan tingkat desa dan kelurahan berupaya melakukan percepatan penanganan pandemi Covid-19. Dari bidang kesehatan hingga pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak.

Berbagai bentuk dan jenis bantuan di salurkan pemerintah terhadap masyarakat yang perekonomiannya terdampak. Baik bantuan secara individual, kelompok dan bantuan untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Dari berbagai sektor penggerak pertumbuhan ekonomi, sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang dapat dikatakan tidak terlalu terdampak. Bahkan sektor pertanian tumbuh positif di masa pandemi Covid-19. Sehingga sektor pertanian menjadi sektor yang memiliki peluang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

Provinsi Jambi turut menjadikan sektor pertanian sebagai sektor unggulan untuk memulihkan ekonomi di daerah.

Gubernur Jambi Al Haris menjelaskan sektor pertanian merupakan sektor unggulan di Provinsi Jambi. Dimana sebagian besar wilayah Provinsi Jambi merupakan lahan pertanian dan perkebunan. Sehingga hal tersebut menjadi peluang besar bagi Provinsi Jambi untuk menumbuhkan perekonomian di masa pandemi Covid-19 saat ini.

Peningkatan produksi

Pemerintah Provinsi Jambi saat ini tengah berupaya meningkatkan produksi pertanian di setiap daerah. Upaya tersebut dilakukan dengan memberikan bantuan sarana dan prasarana pertanian terhadap petani baik secara individual maupun kelompok tani.

Bantuan yang diberikan Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan berupa bantuan benih padi, alat produksi hasil pertanian serta bantuan padat karya tunai untuk meningkatkan produksi pertanian.

Bantuan padat karya tersebut untuk memperbaiki irigasi pertanian, embung pertanian, irigasi pemompaan dan rehabilitasi jaringan tersier lahan pertanian.

Bantuan-bantuan yang di salurkan Pemerintah kepada petani tersebut di harapkan mampu mendorong peningkatan produksi pertanian di daerah. Bantuan tersebut tersebar ke seluruh kabupaten di Provinsi Jambi dengan harapan dapat merangsang petani untuk tetap produktif.

Al Haris mengatakan bantuan yang di salurkan kepada petani di daerah tersebut di sesuaikan dengan jenis pertanian yang dikembangkan di masing-masing daerah. Tidak semua daerah mengembangkan jenis-jenis pertanian yang sama, karena tidak semua geografis daerah di Provinsi Jambi sama.

Seperti di Kabupaten Kerinci jenis pertanian yang mendominasi yakni pertanian jenis sayur-sayuran seperti kentang, wartel, sawi, kol, cabai merah, padi serta perkebunan kopi dan teh. Jenis pertanian tersebut cocok dengan geografis daerah Kabupaten Kerinci yang berada di pegunungan dan perbukitan dengan cuaca yang dingin.

Kemudian di Kabupaten Tanjung Jabung Barat jenis pertanian yang dikembangkan yakni persawahan, karena sebagian besar wilayah di daerah itu merupakan lahan gambut. Sehingga cocok untuk pengembangan jenis pertanian padi. Dan di Kabupaten Batanghari dengan jenis pertanian tanaman pangan sayur mayur serta perkebunan kelapa sawit dan getah karet.

Peluang ekonomi

Pandemi Covid-19 selain sebagai sebuah masalah namun juga merupakan peluang bagi masyarakat di Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.

Bupati Batanghari M Fadhil Arief mengatakan pandemi Covid-19 menjadi peluang untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui sektor pertanian. Karena 80 persen penghasilan masyarakat di daerah itu bersumber dari sektor pertanian. Baik itu pertanian tanaman pangan, holtikultura dan perkebunan.

Di masa pandemi Covid-19 nilia jual komoditi unggulan Kabupaten Batanghari mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Yakni komoditi perkebunan kelapa sawit dan karet. Dalam satu terakhir harga jual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Batanghari berkisar Rp2.000 hingga Rp2.300 per-kilogram.

Nilai jual TBS kepala sawit tersebut merupakan harga tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Begitu pula dengan nilai jual getah karet, yakni berkisar Rp10 ribu hingga Rp13 ribu per kilogram. Harga jual getah karet tersebut juga merupakan harga jual tertinggi dalam lima tahun terakhir di daerah itu.

Selain itu sektor pertanian dari tanaman pangan juga memiliki peluang yang cukup besar. Di mana daerah dengan komoditi unggulan tanaman pangan di untungkan berkat adanya pandemi Covid-19 karena permintaan hasil produksi tanaman pangan yang meningkat.

Dijelaskan Fadhil Arief dengan meningkatnya permintaan produk tanaman pangan tersebut menguntungkan petani tanaman pangan di daerah. Peluang tersebut yang coba di garap oleh pemerintah daerah untuk meningkatkan produksi pertanian tanaman pangan.

Di Kabupaten Batanghari tanaman produk tanaman pangan yang diproduksi petani di antaranya sayur mayur seperti kangkung, timun, pare, kacang panjang, cabai merah, cabai rawit dan padi.

Di tahun 2021 ini Pemerintah Kabupaten Batanghari memperkuat sektor hulu pertanian untuk meningkatkan produksi pertanian. Melalui upaya pendampingan peningkatan produksi pertanian melalui penyuluh pertanian yang di sebar ke seluruh desa di daerah itu.

Kemudian meningkatkan sarana prasaran lahan pertanian seperti meningkatkan jaringan pengairan lahan persawahan.

Hilirisasi pertanian

Selain meningkatkan produksi pertanian yang merupakan sektor hulu dari pertanian, Pemerintah Provinsi Jambi turut mendorong sektor hilirisasi dari produk pertanian tersebut.

Gubernur Jambi Al Haris telah menginstruksikan instansi terkait untuk memfasilitasi pembelian hasil produksi pertanian di Provinsi Jambi. Hasil produksi pertanian tersebut nantinya akan dijadikan bantuan bahan pokok untuk masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

Di mana Pemerintah Provinsi Jambi memiliki program bantuan bahan pangan untuk masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Bantuan bahan pangan tersebut di peroleh dari hasil produksi pertanian di Provinsi Jambi.

Bupati Tanjung Jabung Barat Anwar Sadat mengatakan hasil pertanian padi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat di akomodir oleh Pemerintah Daerah. Selanjutnya beras tersebut diberikan kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 dalam bentuk bantuan paket sembako.

Dengan pola tersebut petani dan masyarakat sama-mendapatkan manfaatnya. Dimana hasil pertanian petani dapat di akomodir dan masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19 turut mendapatkan bantuan.

Sementara itu secara jangka panjang hasil produksi pertanian di Provinsi Jambi akan di ekspor. Baik itu ekspor secara domestik maupun ekspor ke luar negeri.

Al Haris menjelaskan tren pertumbuhan ekspor pertanian Jambi semakin meningkat pada tahun 2021.

Data Iqfast Balai Karantina Pertanian Jambi pada Januari-Juli 2021 nilai ekspor komoditas pertanian Jambi mencapai Rp3,48 triliun atau sebesar 55,73 persen. Ekspor produk pertanian Jambi tersebut meningkat jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 yang sebesar Rp2,24 triliun.

Pada tahun 2022 Pemerintah Provinsi Jambi menargetkan ekspor produk pertanian di Provinsi Jambi meningkat hingga tiga kali lipat. Ekspor produk pertanian Jambi saat ini masih dalam kategori rendah.

Hal itu dikarenakan tidak semua komoditas produk pertanian di ekspor. Karena selama ini eksportir langsung mendatangi lahan-lahan pertanian untuk mendapatkan hasil produksi pertanian langsung dari petani.

Sehingga harga jual produk pertanian di Jambi tidak stabil dan terkadang tergolong cukup rendah.

Pada Agustus 2021 kegiatan ekspor produk pertanian oleh Balai Karantina Pertanian Jambi senilai Rp141,82 miliar ke delapan negara dalam kegiatan yang bertajuk Merdeka Ekspor.

Ekspor komoditas pertanian yang dilepas oleh Balai Karantina Pertanian tersebut diantaranya pinang, biji karet lempengan, cangkang sawit, kelapa dan komoditas kayu meranti.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jambi sudah seharusnya tetap menata ekspor produk pertanian yang di fasilitasi oleh instansi terkait. Sehingga harga jual produksi pertanian di Jambi dapat stabil dan nilai ekspor produk pertanian di Provinsi Jambi meningkat.
Baca juga: BRI dorong sektor pertanian terus tumbuh di masa pandemi
Baca juga: Mentan sebut pertanian bisa menjadi kekuatan utama di masa depan
Baca juga: Akademisi: Konsep ekonomi hijau dukung keberlanjutan sektor pertanian

Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2021