Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan tingkat okupansi atau keterisian tempat tidur (BOR) perawatan pasien COVID-19 di 140 rumah sakit rujukan di Ibu Kota turun menjadi 15 persen setelah sebelumnya pada periode Juni-Juli 2021 sempat di atas 90 persen.

"Angka keterisian BOR turun lagi menjadi 15 persen dari 8.189 tempat tidur hanya terisi 1.211 tempat tidur atau 15 persen," kata Ahmad Riza Patria ketika meninjau vaksinasi
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI di Jakarta, Jakarta, Kamis.

Selain BOR yang turun, keterisian tempat tidur ruang perawatan intensif (ICU) RS di Jakarta juga turun menjadi 31 persen dengan keterisian mencapai 414 tempat tidur dari total 1.349 tempat tidur yang disiapkan.

Penurunan tempat tidur untuk perawatan pasien COVID-19 tersebut seiring melandainya kasus positif dan aktif di Jakarta.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI yang diunggah melalui laman corona.jakarta.go.id, per Rabu (1/9) penambahan kasus positif COVID-19 rata-rata di bawah 1.000 kasus dengan penambahan mencapai 673 kasus sehingga total akumulasi menjadi 851.256 kasus.

Sedangkan kasus aktif yakni yang dirawat dan menjalani isolasi berkurang 435 orang sehingga menjadi 6.661 orang.

Baca juga: Wagub DKI klaim zona merah di Jakarta tinggal satu RT
Baca juga: Wagub harap 1.500 sekolah bisa tatap muka pada pertengahan September


Sementara itu, jumlah korban meninggal dunia mencapai 13.302 orang dengan persentase kematian mencapai 1,6 persen dan tingkat kesembuhan 97,7 persen.

Meski terjadi penurunan kasus, Riza meminta masyarakat untuk tidak euforia namun tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Sekalipun kami sudah masuk beberapa pekan zona hijau namun kita tetap waspada jangan kendor, jangan euforia, jangan berlebihan tempat terbaik, tetap berada di rumah, jangan ada kerumunan," katanya.

Sementara itu, vaksinasi dosis pertama sudah mencapai 9,73 juta atau hampir 109 persen dari target 8,94 juta dan vaksinasi dosis kedua 5,7 juta atau 64,7 persen.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021