Beijing (ANTARA) - Tingkat stres 1,4 juta murid sekolah di Beijing berkurang setelah China menerapkan regulasi pendidikan baru.

Pemunduran jadwal kelas pagi, latihan fisik selama satu jam, dan disediakannya waktu dua jam selama sehari bagi murid yang membutuhkan pelayanan khusus setelah jam sekolah dapat mengurangi tekanan kepada 1,4 juta murid sekolah, demikian otoritas pendidikan di Kota Beijing yang dikutip media setempat, Kamis.

Otoritas Beijing telah menginstruksikan pengelola sekolah tidak menggelar kelas tambahan selama libur musim dingin, libur musim panas, libur akhir pekan, dan libur lainnya.

Selain itu, pihak sekolah tidak boleh meminta wali murid atau murid memeriksa pekerjaan rumah (PR), demikian Wakil Sekretaris Komisi Pendidikan Kota Beijing, Li Yi.

Sekolah dasar dan menengah, termasuk sekolah swasta dan negeri, diwajibkan menyediakan waktu dua jam pelayanan setiap hari setelah jam sekolah kepada semua siswa mulai Senin hingga Jumat.

Li juga menambahkan bahwa semua hasil ujian harus ditetapkan berdasarkan sistem hierarki.

Ujian sekolah pun nantinya hanya akan digelar sekali, yakni pada akhir semester, tidak seperti sebelumnya yang digelar berulang kali dalam satu semester.

Tidak hanya di Beijing, kebijakan tersebut diberlakukan di hampir di semua kota sejak tahun akademik dimulai pada Rabu (1/9).

Regulasi tersebut ditetapkan oleh Komite Sentral Partai Komunis China (CPC) dan Dewan Negara pada 24 Juli, namun berlaku efektif mulai September. 

Baca juga: China larang kurikulum asing, kepemilikan di beberapa sekolah swasta
Baca juga: SD di China tidak beri PR kepada muridnya
Baca juga: Orang tua di China dilarang beri nilai PR anaknya

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021