Dan itu adalah konser metal pertama lagi setelah sekitar 7 atau 8 tahun
Jakarta (ANTARA) - Wendi Putranto, salah seorang sahabat Aris Tanto alias Ebenz, mengenang sosok gitaris Burgerkill itu sebagai sosok yang ramah dan baik hati. Ebenz meninggal dunia Jumat sore setelah sempat jatuh pingsan saat tampil di acara musik bersama manajemen Rocket Rockers di Bandung.

"Menurut saya sih Eben orang yang sangat down to earth. Sangat humble dia. Walaupun statusnya bisa dibilang salah satu legenda metal terbesar di Indonesia ya. Dia berhasil membawa nama Indonesian Metal ke seluruh dunia gitu," kata Wendi saat dihubungi Antara, Jumat.

"Ya menurut saya sih ini kehilangan yang sangat besar sih buat skena musik metal di Indonesia ya. Itu yang sangat sedih. Selain sahabat juga, saya sangat kehilangan sih pastinya. Sosok Eben ini one in million gitu karena dia sangat bekerja keras,"

Baca juga: Ebenz Burgerkill meninggal dunia

Sebagai seorang sahabat, Wendi pun menceritakan satu kejadian yang sangat berkesan bersama mendiang Ebenz yang menggambarkan sifat baik hati dari salah satu musisi legendaris metal tersebut.

Dia mengatakan momen yang paling dia ingat bersama Ebenz adalah saat sama-sama menonton konser Megadeth di Medan tahun 2001 silam.

"Kenangan dengan Ebenz yang sangat berkesan itu 20 tahun lalu ya. Waktu itu 31 Juli 2001 kita sama-sama nonton konser Megadeth di Medan," tuturnya.

"Dan itu adalah konser metal pertama lagi setelah sekitar 7 atau 8 tahun. Karena pascakonser Metalica tahun 1993 itu kan Indonesia di banned ya. Nggak bisa bikin konser metal di mana-mana," katanya.

Baca juga: Tur Burgerkill ke Amerika jadi momentum perluas jaringan

Pada konser di Megadeth di Medan pun Wendi melihat banyak polisi berjaga di depan panggung sambil memegang senjata.

"Tapi yang bikin saya teringat banget karena pada saat konser itu kan polisi-polisi di sana yang menjaga tuh banyak bawa senjata ya di depan panggung. Dan ada anak-anak metal yang biasa lha ya headbang, slam dance gitu,"

"Nah ada polisi gitu yang kayak mau mukulin penonton yang berbuat itu. Padahal itu kan ekspresi dalam musik ya. Nah Ebenz ngebantuin penonton ini gitu. 'Woi jangan kekerasan' gitu ya," ujarnya.

Kala itu, polisi tersebut hampir memukul Ebenz dengan menggunakan senapan M16. Namun, hal tersebut berhasil dihindari berkat Wendi yang segera menarik Ebenz.

"Saya tarik. Kalau nggak saya tarik mungkin sudah kena jidatnya itu ya. Dan marah-marah dia. Tapi saya bilang 'tenang-tenang Ben', dia marah-marah lha sama polisi,"

Baca juga: Masuk daftar band metal terbaik sepanjang masa, ini jawaban Burgerkill

Baca juga: "Killchestra" album tersulit bagi vokalis Burgerkill

Baca juga: Burgerkill rilis mini album "Killchestra" format CD


Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021