Jakarta (ANTARA) - Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Progam Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan program pelatihan vokasi itu diharapkan jadi warisan atau legacy yang terus dilanjutkan untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia Indonesia.

“Program Kartu Prakerja yang substansinya adalah beasiswa pelatihan vokasi atau pelatihan praktis merupakan janji kampanye Presiden Joko Widodo,” kata Denni Purbasari dalam pernyataan resmi yang diterima di Jakarta pada Jumat.

Harapannya, setelah periode Presiden Jokowi berakhir, program ini dapat dilanjutkan secara terus-menerus sebagai legacy pemerintah sekarang dalam meningkatkan kompetensi sumber daya manusia untuk Indonesia Maju.

Denni menjelaskan bahwa hingga saat ini Program Kartu Prakerja sudah menjangkau 9,88 juta orang penerima manfaat yang tersebar di 514 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Baca juga: Airlangga : Kartu Prakerja dukung pertumbuhan ekonomi Papua Barat

Baca juga: Pelaksana-Kadin-Apindo dorong implementasi Program Kartu Prakerja


Program tersebut juga inklusif menjangkau semua pihak dari penyandang disabilitas, purna pekerja migran Indonesia (PMI), perempuan dan yang tinggal di daerah tertinggal. Mayoritas penerimanya adalah mereka yang menganggur, muda dan relatif terdidik.

Terkait manfaat nyata Program Kartu Prakerja, Denni mengatakan sudah dapat dilihat melalui berbagai survei baik Survei Evaluasi yang dilakukan Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja maupun dari berbagai lembaga independen dalam dan luar negeri, seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), CSIS, Cyrus Network, LPEM FE UI, Bank Dunia hingga Ipsos.

Survei Evaluasi Manajemen Pelaksana dan Cyrus Network menyatakan bahwa Program Kartu Prakerja memberikan pengalaman serta menumbuhkan sikap positif bagi pesertanya. Sementara itu, Survei Cyrus Network, TNP2K, Sakernas BPS dan CSIS mengungkap bahwa Program Kartu Prakerja meningkatkan kompetensi untuk kerja/wirausaha untuk penerimanya.

Program Kartu Prakerja juga terbukti mengakselerasi inklusi keuangan, mendukung daya beli, serta membantu usaha mikro dan kecil.

"Penelitian LPEM Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia tahun ini menunjukkan bahwa Kartu Prakerja mampu mengurangi rasa cemas, sedih, dan amarah yang dirasakan oleh penerima program akibat pandemi COVID-19," ujarnya dalam Kuliah Perdana Magister Ekonomi Terapan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran bertema Peran Kartu Prakerja dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional pada Jumat.

Yang terbaru, lembaga riset global Ipsos mengungkapkan bahwa dari berbagai program bantuan yang diberikan pemerintah, Program Kartu Prakerja adalah program dengan paling banyak diterima masyarakat dan dianggap bermanfaat.

Memberi sambutan pada kuliah perdana tersebut, Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Maman Setiawan mengapresiasi keputusan pemerintah atas implementasi Program Kartu Prakerja yang dinilai mampu menjaga momentum pemulihan ekonomi di tengah pandemi.

"Keberhasilan Program Kartu Prakerja dalam upaya mendorong pemulihan ini harus terus dilanjutkan, karena penciptaan lapangan kerja belum kembali seperti sebelum terjadinya pandemi, bahkan sektor yang menyerap tenaga kerja di industri manufaktur masih relatif kecil," kata Maman Setiawan.*

Baca juga: DANA mitra resmi program Kartu Prakerja gelombang baru

Baca juga: BNI beri promo menarik bagi peserta program kartu prakerja


Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021