Nantinya, generasi anak cucu kita masih tetap bisa melihat warisan ini, yang menjadi salah satu penanda indahnya warna-warni di Jakarta
Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan menjaga ketenangan dan keteduhan di Jakarta ibarat mengalirkan listrik ke setiap rumah sehingga menjadi terang, tapi ketika terjadi gangguan maka banyak orang menghubungi PLN minta untuk memperbaiki. 

"Ini sama saja dengan tugas Pemerintah, ketika situasi tenang dan teduh, tidak ada yang bilang terimakasih pada pemerintah, tapi ketika suasana tidak tenang baru kita sadar bahwa hal itu harus diikhtiarkan," kata Anies Baswedan, di Vihara Dharma Jaya Toasebio Jakarta, Sabtu.

Menurut Anies, situasi tenang dan teduh itu tidak datang secara otomatis, tapi melalui usaha yang sistematis dalam menjaga ketenangan dan keteduhan hingga menciptakan Jakarta yang bersahabat bagi semua.

Baca juga: Tinjau tujuh gereja, Anies harap persatuan-kedamaian Jakarta terjaga

Menjaga ketenangan dan keteduhan itu, kata Anies, dibutuhkan kebersamaan dalam keberagaman, karena kehidupan masyarakat di Jakarta itu beragam, sehingga membuatnya unik.

"Hal yang unik bukan hanya warna-warninya, tapi juga persatuannya. Itulah cermin keunikan Indonesia di mana negeri ini unik, karena bersatunya dalam menjaga ketenangan dan keteduhan," tutur Anies.

Anies mencontohkan, warna-warninya Jakarta, adalah Vihara Dharma Jaya Toasebio yang sudah berdiri sejak tahun 1751, yang telah bersama melintasi zaman dengan Jakarta hingga saat ini.

"Vihara ini adalah warisan dari kota yang telah digunakan sebagai tempat ibadah oleh umat Budha pada lintas generasi, sehingga perlu kita jaga dan rawat bersama-sama. Nantinya, generasi anak cucu kita masih tetap bisa melihat warisan ini, yang menjadi salah satu penanda indahnya warna-warni di Jakarta," ucap Anies.

Baca juga: Irup di Pulau Reklamasi, Anies ingatkan cerita keberagaman Jakarta
Baca juga: Umat Buddha rayakan Waisak di Vihara Mahavira Jakarta

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021