Wamena (ANTARA) - Produksi kentang petani Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, belum mampu mengurangi pasokan kentang antarpulau sebab konsumen lebih tertarik dengan kentang dari luar Papua.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerindag) Jayawijaya, Lukas Kossay saat di Wamena, Sabtu, mengatakan ketersediaan kentang lokal di Jayawijaya sangat cukup.

"Kentang itu termasuk salah satu komoditas yang masih dikirim dari luar karena disukai konsumen," katanya.

Konsumen lebih memilih kentang dari luar Jayawijaya karena kadar airnya tidak sebanyak kentang lokal.

"Jadi para pedagang, pembuat kue itu lebih memilih kentang dari luar karena padat dan kadar air kurang sehingga kita mau batasi juga itu kan masyarakat membutuhkan kentang itu," katanya.

Walau kadar airnya tinggi, Lukas memastikan kentang yang dibudidaya oleh petani atau masyarakat Jayawijaya dilakukan secara alami dan tidak mengandung pupuk kimia.

Ia menambahkan bahwa ketersediaan sembilan bahan pokok (sembako) di Jayawijaya hingga kini masih normal, bahkan tidak ada kenaikan harga.

"Saat ini harga komoditi lokal di pasar rakyat masih standar, juga bahan pokok dari luar yang masuk ke sini masih standar," katanya.
Baca juga: Vaksinasi di Jayawijaya jangkau 40 distrik, capaian belum 50 persen
Baca juga: Jayawijaya Papua bakal perpanjang penghentian penerbangan penumpang


Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021