Ternate (ANTARA) - Karantina Pertanian Ternate, Maluku Utara, mehanan 49 burung lovebird asal Manado, Sulawesi Utara, saat petugas Karantina Pertanian Ternate saat melakukan pengawasan saat kapal KM Simba yang sandar di Pelabuhan Jailolo, Halmahera Barat. 

"Kami berusaha menjaga Maluku Utara ini tetap bebas flu burung dan petugas kami senantiasa lakukan pengawasan di tempat-tempat pemasukan yang rawan penyelundupan unggas dewasa, seperti di Pelabuhan Jailolo ini," kata Kepala Karantina Pertanian Ternate, Yusup Patiroy, di Ternate, Senin.

Menurut dia, kapal dari Manado terlebih dahulu singgah di Jailolo sebelum masuk Ternate. Inilah yang sering dimanfaatkan oknum yang tidak bertanggung jawab untuk memasukkan unggas dewasa dari daerah tidak bebas flu burung

Selain burung love bird, petugas Karantina Pertanian Ternate juga menahan 15 ayam hias.

Cara yang dipergunakan untuk menyelundupkan unggas pelihataan itu adalah menyembunyikan mereka di kamar penumpang sebagaimana diungkap petugas pada Sabtu lalu. petugas Karantina Pertanian Ternate juga menahan lima ayam kampung dari Manado yang dibawa KM Barcelona.

Ia menyatakan, unggas dewasa merupakan media pembawa hama dan penyakit hewan. Maluku Utara satu dari tiga provinsi di Indonesia yang masih bebas flu burung dan berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 67/2016, unggas dewasa dari daerah tidak bebas flu burung dilarang masuk ke Maluku Utara.
 
49 burung lovebird asal Manado yang disita petugas Karantina Pertanian Ternate dari dalam kapal KM Simba yang bersandar di Pelabuhan Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara, Senin. ANTARA/Abdul Fatah


Patiroy mengungkapkan, bahwa modus para penyelundup untuk memasukkan unggas dewasa ke Maluku Utara sangat beragam, namun, pihaknya selalu berupaya untuk mengamankan dan mewaspadai setiap modus yang semakin berkembang.

"Petugas kami terlatih dengan berbagai pengalaman untuk mendeteksi berbagai modus penyelundupan unggas dewasa. Kami berupaya menutup setiap celah penyelundupan dengan memperketat pengawasan di tempat-tempat pemasukan," ujarnya.

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021