Beijing (ANTARA) - Saham-saham China naik tajam pada akhir perdagangan Senin, karena rencana bursa saham baru di Beijing dan serangkaian retorika ramah pasar dari para pejabat pemerintah telah meningkatkan sentimen.

Indeks saham-saham unggulan (blue-chips) CSI300 terangkat 1,9 persen menjadi menetap di 4.933,73 poin, sedangkan Indeks Komposit Shanghai bertambah 1,1 persen menjadi ditutup pada 3.621,86 poin.

Indeks yang melacak perusahaan-perusahaan besar yang tercatat di New Third Board (NTB-papan ketiga) Beijing melonjak 13 persen setelah China mengumumkan rincian rencana Bursa Efek Beijing pada akhir pekan, yang akan berbasis pada NTB. Pasar STAR yang berfokus pada teknologi di Shanghai dan perusahaan rintisan di Shenzhen, ChiNext, juga melonjak lebih dari 2,0 persen.

"Kami percaya Bursa Efek Beijing (BSE) yang baru menawarkan pesan yang meyakinkan bahwa China akan terus mendukung usaha kecil dan menengah (UKM) yang inovatif secara teknologi untuk memanfaatkan pasar modal untuk pembiayaan,” kata Citi dalam sebuah catatan, Senin.

Wakil Perdana Menteri China Liu He mengatakan ekonomi swasta harus didukung dan bahwa “pedoman dan kebijakan untuk mendukung ekonomi swasta tidak berubah...dan tidak akan berubah di masa depan.”

Baca juga: Saham China dibuka bervariasi setelah jatuh akhir pekan lalu

Selain itu, bank sentral dan regulator keuangan China mengatakan selama akhir pekan mereka akan meningkatkan pembukaan sektor keuangan tingkat tinggi dengan mengoptimalkan pengaturan kelembagaan dan meningkatkan peraturan, lapor harian resmi China Daily.

Subindeks saham pialang naik 2,9 persen, karena investor bertaruh bursa baru China akan meningkatkan bisnis penjaminan emisi mereka.

Sub-indeks kendaraan energi baru melonjak 4,5 persen, setelah wakil menteri industri China mengatakan pada Sabtu (4/9/2021) bahwa negara itu diperkirakan akan menjual 1,7 juta kendaraan energi baru (NEV) dalam delapan bulan pertama tahun ini, naik dari 600.000 unit pada periode yang sama tahun lalu.

Sub-indeks perawatan kesehatan juga melonjak 4,5 persen, karena investor bergegas mengambil saham yang terpukul oleh peraturan yang akan membatasi keuntungan pembuat obat. Sebelumnya, indeks telah kehilangan 18,4 persen pada Juli dan Agustus.

Sub-indeks bahan pokok konsumen dan sub-indeks energi masing-masing ditutup naik 2,5 persen dan 2,8 persen.

Baca juga: Saham Korsel naik tipis, terganjal prospek penundaan "tapering" Fed

Baca juga: Saham Jepang ditutup melonjak, Indeks Nikkei naik 1,83 persen


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021