Bandung (ANTARA) - Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polrestabes Bandung mencatat ada 4.274 unit kendaraan yang diputarbalikkan saat pemberlakuan penyekatan ganjil genap di sejumlah gerbang tol di Kota Bandung.

Kepala Satlantas Polrestabes Bandung AKBP Rano Hadiyanto mengatakan ribuan kendaraan itu terjaring di lima gerbang tol akses masuk menuju ke Kota Bandung selama tiga hari pemberlakuan ganjil genap pada akhir pekan.

"Totalnya ada 4.274 unit (kendaraan yang diputar balik)," kata Rano di Bandung, Jawa Barat, Senin.

Baca juga: Ratusan kendaraan terjaring saat ganjil genap di GT Pasteur Bandung

Baca juga: Ganjil-genap mulai diterapkan di Bandung khusus kendaraan luar kota


Rano merinci, pada hari pertama atau Jumat (3/9) ada sebanyak 894 kendaraan yang diputarbalikkan. Lalu pada hari kedua atau Sabtu (4/9) ada sebanyak 2.391 kendaraan diputarbalikkan dan Minggu (5/9) ada sebanyak 989 kendaraan diputarbalikkan.

Menurut Rano, penerapan ganjil genap itu dapat menurunkan mobilitas warga di Kota Bandung di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Setelah dihitung, menurutnya ganjil genap dapat menurunkan mobilitas sebanyak 30 persen dibandingkan dengan hari-hari biasanya sebelum diterapkannya ganjil genap.

Dengan begitu, menurutnya penyekatan ganjil genap itu akan dilanjutkan pada akhir pekan ini guna tetap mencegah adanya mobilitas tinggi masyarakat.

Sementara itu Kabid PDKT Dinas Perhubungan Kota Bandung Asep Kuswara mengatakan penyekatan ganjil genap itu hanya berlaku bagi kendaraan di luar wilayah Bandung Raya.

Sehingga menurutnya kendaraan dari kota dan kabupaten lain di wilayah Bandung Raya masih ada yang memadati wilayah Kota Bandung.

"Cuma algomerasi tidak efektif dari Kabupaten Bandung, Bandung Barat masih ada yang berkeliaran di Kota Bandung apalagi di Dago dan Lembang," kata Asep.

Baca juga: 467 personel gabungan disiagakan untuk ganjil-genap di Kota Bandung

Baca juga: Ganjil-genap di Puncak berhasil reduksi 3.602 kendaraan menuju Bogor

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021