Menyiagakan sejumlah dana penanggulangan bencana kekeringan
Ngawi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi memetakan sejumlah desa di wilayahnya yang rawan mengalami kekeringan pada musim kemarau tahun 2021.

"Kami melalui OPD terkait sudah melakukan mitigasi dan pemetaan mengenai daerah-daerah mana saja yang rawan mengalami kekeringan pada musim kemarau tahun ini," ujar Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko di Ngawi, Jawa Timur, Senin.

Menurut dia, pemetaan daerah rawan kering tersebut penting guna mengantisipasi krisis air bersih warga desa yang berdomisili di daerah tersebut.

Adapun pemetaan dilakukan berdasarkan daerah rawan kekeringan tahun lalu yang jumlahnya mencapai 56 desa yang tersebar di sekitar sembilan kecamatan.

Sesuai data, sembilan kecamatan itu, Kecamatan Mantingan, Karanganyar, Widodaren, Kedunggalar, Pitu, Bringin, Kasreman, Padas, serta Karangjati.

Catatan BPBD Ngawi pada kemarau tahun lalu menyebutkan, Kecamatan Bringin menjadi daerah dengan penyumbang desa kekeringan terbanyak dan terparah, seperti di daerah Mbuan.

Baca juga: Jumlah desa terdampak kekeringan di Ngawi bertambah

Baca juga: Volume air Waduk Pondok di Ngawi menyusut


"Karenanya daerah tersebut termasuk dalam wilayah yang mendapat bantuan program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas)," katanya.

Guna menghadapi daerah rawan kering, Pemkab Ngawi melalui BPBD dan PDAM setempat telah menyiagakan armada mobil tangki air bersih untuk mengantisipasi permintaan bantuan distribusi air bersih.

"Pemkab Ngawi juga menyiagakan sejumlah dana penanggulangan bencana kekeringan dari Belanja Tidak Terduga (BTT) APBD setempat yang juga digunakan berdampingan dengan penanganan COVID-19," kata Antok, sapaan akrab Dwi Rianto.

Pemkab Ngawi juga terus berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Jawa Timur, agar penanganan daerah rawan kekeringan di wilayahnnya pada tahun 2021 dapat maksimal.

Baca juga: Puluhan desa di Ngawi ajukan bantuan air bersih

Baca juga: BPBD Ngawi tunggu dana penanggulangan kekeringan dari Pemprov Jatim

Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021