Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Komite Paralimpiade (NPC) Indonesia Senny Marbun mengapresiasi perhatian Presiden Joko Widodo terhadap atlet disabilitas sehingga kontingen Indonesia bisa kembali membawa pulang medali emas di Paralimpiade setelah penantian 41 tahun.

Senny mengatakan sejak terbitnya Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, tidak ada lagi diskriminasi perhatian pemerintah pusat terhadap atlet disabilitas dan non-disabilitas.

Pembinaan atlet untuk cabang olahraga Paralimpiade dan Olimpiade pun diperlakukan setara, termasuk fasilitasi pelatnas, dukungan mengikuti kejuaraan internasional, hingga bonus kepada peraih medali.

“(Perhatian pusat) luar biasa. Ini juga merupakan hasil dari pemerintah pusat. Di era Jokowi ini luar biasa karena hanya Presiden Jokowi yang berani menyetarakan harga kami dengan non-disabilitas,” ujar Senny saat dihubungi Antara dari Jakarta, Senin.

Senny menuturkan bahwa berkat perhatian dari pemerintah pusat, para atlet disabilitas makin percaya diri untuk memberikan penampilan maksimal di berbagai kejuaraan single event maupun multievent internasional.

Baca juga: Leani berterima kasih ke Jokowi sudah setarakan atlet disabilitas 

Di tengah keterbatasan, para atlet nyatanya mampu mengharumkan nama bangsa dan negara layaknya atlet non-disabilitas yang telah berlaga di Olimpiade.

“Dengan fisik kami yang seperti ini, kami diberi kepercayaan oleh negara untuk ikut mengharumkan bangsa ini. Jadi, kami makin percaya diri karena pemerintah memberi dukungan yang luar biasa,” ucap Senny.

Dia pun berharap sikap tidak membeda-bedakan perhatian kepada atlet disabilitas seperti itu juga bisa diimplementasikan di seluruh daerah.

Menurutnya, saat ini masih ada beberapa pimpinan pemerintah daerah yang belum memberi perhatian yang sama kepada kelompok disabilitas, termasuk dalam pembinaan olahraga.

Senny menyebut dari 34 provinsi di Indonesia, ada sekitar 20 provinsi yang belum melakukan pembinaan terhadap atlet disabilitas.

“Ya sebetulnya (pembinaan atlet pelatnas dan daerah) tidak sama, sebab gubernur-gubernur daerah banyak yang belum mau sounding ke NPC daerah,” ungkap Senny.

“Masih banyak yang memarginalkan kami,” pungkasnya. 

Baca juga: NPC Indonesia dorong pemda perhatikan pembinaan atlet disabilitas 
Baca juga: Presiden lakukan panggilan video dengan atlet Paralimpiade Tokyo 2020 

 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021