Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah kabar beredar di media sosial Twitter yang menyebutkan vaksin Pfizer bereaksi menyerang Sel T yang merupakan kelompok sel darah putih dan membuat imun lemah.

Kabar itu diunggah dalam Bahasa Inggris, serta menyertakan tautan dari laman gamiel.blogspot.com.

Apakah benar vaksin Pfizer menyerang sel darah putih sebagaimana disebut dalam unggahan di Twitter itu?
 
Tangkapan layar hoaks yang menyebut pfizer menyerang darah putih (Jalahoax)


Penjelasan:

Melansir Jalahoax.id, hasil penelitian Francis Crick Institute di Inggris menunjukkan vaksin Pfizer dan vaksin-vaksin lain menghasilkan respons sel T yang kuat, positif, dan protektif melawan virus seperti virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.

“Pekerjaan kami hingga saat ini belum mempelajari sel T sama sekali. Semua penelitian yang dipublikasikan hingga saat ini menunjukkan vaksin Pfizer (dan lainnya) menghasilkan respons sel T yang kuat, positif, dan protektif terhadap SARS-CoV-2.” kata peneliti dari Francis Crick Institute, David Bauer.

Profesor dari Fakultas Kedokteran Universitas Johns Hopkins Amerika Serikat Joel Blankson juga mengatakan vaksin corona tidak menghancurkan atau merusak sel T.

“Ada banyak data yang menunjukkan vaksin menginduksi respons sel T yang kuat untuk mengenali virus dan melawan virus COVID-19 bersama dengan sistem antibodi di dalam tubuh.” ujar Blankson.
 
Direktur Biodesign Center for Immunotherapy, Vaccines and Virotherapy di Arizona State University Grant McFadden mengatakan tidak ada bukti vaksin virus SARS-CoV-2 menghancurkan sel T yang sudah ada sebelumnya, tetapi kenyataannya adalah sebaliknya.
 
"Semua vaksin menciptakan sel T baru yang bersama dengan antibodi membantu melindungi kita dari penyakit COVID,” kata McFadden.

Klaim: Pfizer menyerang sel darah putih
Rating: Hoaks

Baca juga: Pakar AS: Pfizer akan dijadikan dosis penguat, Moderna masih proses

Baca juga: Hampir 1,2 juta dosis vaksin Pfizer tiba di Indonesia

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2021