Jakarta (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) DKI Jakarta mencari sosok ibu penggerak literasi di bidang kesehatan, kewirausahaan, lingkungan, pemberdayaan dan pendidikan melalui ajang "Ibu Ibukota Award 2021".

"Agar mereka muncul ke permukaan dan memberi inspirasi untuk melakukan aksi hidup baik, maka perlu kegiatan yang bisa memunculkan kisah ini," kata Ketua Tim Penggerak PKK DKI sekaligus penggagas "Ibu Ibukota Award 2021", Fery Farhati di Jakarta, Selasa.

"Ibu Ibukota Award" melibatkan kerja sama PKK DKI, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda),Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) DKI Jakarta.

Menurut dia, sekitar 140 orang didaftarkan oleh masyarakat untuk mengikuti ajang apresiasi yang diadakan sejak 2019 itu dan terseleksi 21 sosok ibu di Jakarta yang berkontribusi di lima bidang tertentu.

Berdasarkan laman ibuibukota.id, bidang tersebut, yakni kesehatan terdapat empat sosok ibu yang masuk dalam seleksi atau nominator, kemudian kewirausahaan (4), lingkungan (4), pemberdayaan (5) dan pendidikan (4).

Adapun kategori yang dipilih sesuai dengan tema literasi yang bermakna memiliki kemampuan diri dalam memecahkan masalah termasuk memberikan edukasi kepada lingkungan sekitar mereka.

Fery mengatakan 21 sosok perempuan tersebut selama ini berkontribusi di lingkungan sekitar mereka khususnya dalam literasi, namun tidak tersorot oleh publik. Padahal aksi mereka turut membantu mendukung kehidupan warga Jakarta.

Baca juga: Perempuan miliki peranan penting dalam penanganan pandemi
Baca juga: JIS gelar pelatihan kemas lilin aroma terapi untuk ibu-ibu PKK


Meski masih dalam situasi pandemi, lanjut dia, namun kisah yang dimiliki para sosok ibu itu dinilai lebih kaya dibandingkan pelaksanaan pada dua tahun lalu.

"Yang sekarang menariknya semakin luas kolaborator mau bergabung, semakin banyak kolaborator yang ikut ambil bagian menjadi keluarga besar 'Ibu Ibukota Award'," katanya.

Salah satu anggota tim seleksi "Ibu Ibukota Award 2021", Nuhayati Subakat mengatakan, sosok yang terpilih tersebut merupakan perempuan yang ikhlas dan peduli terhadap lingkungannya.

"Dari seorang ibu sederhana, mereka bukan memiliki penghasilan berlebih tapi mereka dengan ikhlas, bagaimana mereka peduli dengan lingkungannya," katanya.

Saya bayangkan kalau ini terjadi terus ini menjadi budaya, terbayang Jakarta seperti apa," katnya.

Periode seleksi telah dilakukan pada Juni-Juli 2021 dan rencananya puncak pemberian apresiasi akan dilaksanakan pada momentum Hari Ibu, 22 Desember 2021.
Baca juga: PKK Jaksel panen sayuran hidroponik di Manggarai Selatan
Baca juga: PKK Sunter Agung panen 40 kilogram sayuran

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021