Bandung (ANTARA News) - Ekonom dari Universitas Padjadjaran Ina Primiana mengatakan pengiriman uang oleh tenaga kerja Indonesia dari luar negeri terus memperkuat neraca pembayaran Indonesia (NPI) dan menopang cadangan devisa negara.

"Pengiriman uang oleh TKI atau yang disebut remitansi telah memperkuat NPI sekaligus cadangan devisa negara," kata Ina di Executive Longue Unpad, kawasan Dipati Ukur, Bandung, Selasa.

Ina yang ditemui dalam acara Diskusi Civitas Unpad bertema "Buruh Migran, Problem, dan Solusi" mengatakan, TKI dianggap sebagai pahlawan devisa karena aliran dana masuk yang berasal dari TKI yang bekerja di luar negeri terus mengalami peningkatan.

Menurut Ina yang juga Guru Besar Fakultas Ekonomi Unpad, jumlah uang yang dikirim oleh TKI dari luar negeri ke Indonesia hingga September 2010 sudah menembus angka Rp45,27 triliun, setahun naik 2,44 persen dibandingkan dengan periode 2009.

"Jasa TKI bagi bangsa Indonesia sebenarnya sangat besar sehingga sangat pantas pemerintah mengurus TKI secara baik dan benar jangan sampai tidak terjamin keselamatannya," kata Ina.

Selanjutnya, menurut Ina, jumlah pengiriman uang dari luar negeri oleh TKI yang terbesar berasal dari Malaysia, disusul Arab Saudi, kemudian Taiwan, dan yang terakhir Hongkong.

Ina mengungkapkan, sebagai contoh negara lain yang juga mendapatkan keuntungan dari pengiriman TKI ke luar negeri adalah Philipina dengan menempatkan 10 persen dari jumlah penduduknya untuk bekerja di luar negeri.

"Hasilnya, Filipina mendapatkan devisa hingga 15 milliar dolar AS per tahun dan menjadi penghasil yang terbesar dari seluruh devisa yang dihasilkan oleh pemerintah negara itu," ungkap Ina.(*)

(ANT-259/Y003/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010