Jakarta (ANTARA) - Menjelang peluncuran trailer pertama sekuel keempat "The Matrix", bertajuk "The Matrix: Resurrections" pada hari Kamis ini, studio Warner Bros. telah meluncurkan situs web interaktif yang menampilkan tampilan pertama yang sangat berbeda dari film terbaru dalam franchise berusia 22 tahun tersebut.

Mengutip Variety, Rabu, laman web WhatIsTheMatrix.com itu, pengguna akan disambut dengan pilihan sederhana yang pertama kali disajikan pada “The Matrix” tahun 1999; yaitu memilih pil biru dan pil merah.

Pil biru -- tetap berpegang pada kenyataan yang telah Anda ketahui sepanjang hidup Anda; sementara pil merah -- tandai bahwa Anda siap untuk melihat seberapa dalam "lubang kelinci" itu.

Dalam konteks teaser, setiap pilihan menghadirkan dua sudut pandang berbeda kepada pengguna tentang apa yang tampaknya menjadi cerita utama dalam "Resurrections" (seperti yang pertama kali diperlihatkan di CinemaCon pada bulan Agustus).

Neo (Keanu Reeves) kembali ke dalam Matrix, meminum pil biru dan menemui terapis yang diperankan oleh Neil Patrick Harris, sampai seorang pria yang diperankan oleh Yahya Abdul-Mateen II masuk ke dalam kehidupan Neo dan membuatnya melihat bahwa realitasnya hanyalah sebuah fatamorgana.

Pengguna yang mengklik pil biru mendengar sulih suara oleh karakter Harris yang mengatakan, "Anda telah kehilangan kapasitas untuk membedakan realitas dari fiksi," sebelum mendesak pengguna untuk menerima bahwa realitas mereka nyata. Harris kemudian membacanya keras-keras, mengatakan, "yang lain hanyalah pikiran Anda yang mempermainkan Anda."

Sebaliknya, pengguna yang mengklik pil merah mendengar suara Abdul-Mateen mengatakan kepada mereka bahwa sementara mereka percaya ini adalah waktu saat ini "tidak bisa jauh dari kebenaran."

"The Matrix: Resurrections" masih akan disutradarai oleh Lana Wachowski.


Baca juga: Warner Bros ungkap judul untuk "The Matrix 4"

Baca juga: Christina Ricci akan main di "Matrix 4"

Baca juga: Keanu Reeves puji protokol keselamatan syuting "The Matrix 4"

Penerjemah: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021