San Franciso (ANTARA News) - Raksasa interner Yahoo! menyatakan akan memecat 600 karyawannya atau sekitar 4 persen pekerja globalnya, dalam gelombang PHK ketiga di perusahaan itu sejak akhir 2008.

Perusahaan ini menyatakan bahwa keputusan PHK ini adalah bagian dari strategi menguatkan posisi Yahoo! dalam pertumbuhan pendapatan dan perluasan marjin serta untuk mendukung strategi menawarkan produk berbeda untuk pasar.

Juru bicara Yahoo! mengatakan bahwa aksi PHK itu berdampak pada sekitar 4 persen total pekerja globalnya atau tepatnya 600 orang, kata perusahaan itu seraya menambahkan bahwa mereka akan terus merekrut orang di seluruh dunia demi mendukung prioritas-prioritas kerja mereka.

Perusahaan internet yang berbasis di Sunnyvale, Californi ini tidak merinci dari bagian mana saja karyawan itu di-PHK.

Yang jelas, ini adalah pemecatan ketika sejak musim gugur 2008 dan yang kedua sejak Carol Bartz menjadi CEO perusahaan ini pada Januari 2009.

Bartz berusaha mencari identitas Yahoo! untuk bisa bersaing dengan Google dan Facebook.

"Sebaiknya mereka melakunnya lebih cepat lagi," kata analis Rob Enderle dari Enderle Group, Lembah Silicon, yang membantah PHK ini sebagai langah mengatasi masalah yang dihadapi Yahoo!'s.

"Mereka kehabisan waktu dan ada yang berdarah-darah serta investor yang kehilangan kepercayaan kepada Yahoo!," sambungnya.

Yahoo! dibelit rumor akan diambil alih oleh AOL dan raksasa modal swasta KKR disebut-sebut sebagai pembeli potensialnya.

"Mereka mesti mencari cara untuk mendapatkan manajemen yang kompeten atau mereka akan mendapati mereka tersingkir dari bisnis."

Enderle menyebut Microsoft, Google, Facebook dan AOL adalah perusahaan-perusahaan yang mempunyai kemampuan yang diperlukan untuk menghidupkan Yahoo!.

Microsoft dan Yahoo! mencapai kesepakatan tahun lalu yang membuat raksasa piranti lunak Amerika Serikat itu untuk memperkuat kemampuan situs web Yahoo!.

Yahoo! berani menekuni bidang yang bukan inti bisnisnya dan membuat akuisisi strategis serta membina kemitraan dengan bintang-bintang muda internet seperti Facebook, Twitter, dan Zynga, demikian Bartz.

Yahoo! berusaha menampilkan diri lebih dekat dengan penggunanya ala jejaring sosial.

"Jejaring sosial sangat dekat dengan apa yang menjadi akar Yahoo!," kata Enderle. "Jadi adalah mengherankan jika mereka tidak berusaha keras ke apa yang sedang dikerjakan facebook, dan merumuskan cara menuju dengan lebih baik lagi." (*)

AFP/AR09

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010