Jakarta (ANTARA) - Perusahaan kendaraan premium asal Jerman BMW mengaku banyak meraup keuntungan selama pandemi terjadi.

Perubahan gaya hidup yang disebabkan oleh COVID-19 juga mempengaruhi penjualan kendaraan BMW melalui sistem digital. BMW memperkirakan biaya yang diperuntukkan untuk berlibur rupanya banyak dialokasikan untuk membeli kendaraan.

Member of the Board of Management of BMW AG Customer, Brands, Sales, Pieter Nota, mengungkapkan bahwa pihaknya terus mencari cara agar BMW tetap bersinar di tengah wabah virus corona dan juga tidak terganggu penjualannya berkat hadirnya sistem pembelian secara digital.

"Banyak konsumen kami yang datang secara online, maka dari itu kami terus memberdayakan dealer, sumber daya untuk bisa beradaptasi dan memberikan pengalaman yang berbeda kepada konsumen dengan pembelian secara online," ungkap Pieter Nota, Selasa (07/09).

BMW Group diketahui telah menerima banyak pemesanan, selama paruh pertama di 2021 perusahaan yang memiliki varian dari BMW, MINI serta Rolls Royce berhasil memecahkan rekor penjualannya.

​​​​​Baca juga: BMW catatkan rekor penjualan global, masih tertinggal dari Mercedes

BMW Group pada paruh pertama di tahun ini berhasil mendistribusikan kendaraan mereka ke pelanggan sebanyak 1.339.080 dari berbagai brand yang dipayungi oleh BMW, seperti BMW, MINI dan Roll-Royce.

Untuk kendaraan yang ramah lingkungan seperti ICE,PHEV dan EV dari seri 3 yang memiliki varian cukup lengkap juga memberikan kontribusi yang besar dari penjualan kendaraan BMW, dan meningkat sebanyak 43,9 persen.

Pieter Nota memang meyakinkan konsumen globalnya, bahwa brand BMW pada 2022 akan semakin untuk menyajikan pilihan elektrifikasi pada setiap variannya hingga 2023 ditargetkan semau varian akan rampung memiliki pilihan jenis full elektrik.

Sejalan dengan itu semua, BMW Group memang sudah sangat aktif untuk memelihara lingkungan dunia agar tetap hijau meski pertumbuhan kendaraan yang ada di jalan semakin ramai.

Dalam hal ini, BMW menghadirkan Neue Klasse yang akan semakin menggairahkan pasar otomotif yang lebih hijau sesuai untuk mengurangi konsumsi emisi CO2 dan berkomitmen pada jalur yang jelas yang mendukung target 1,5 derajat untuk pembatasan dari pemanasan global.

"Dengan Neue Klasse, kami secara signifikan mempertajam komitmen kami dan juga berkomitmen pada jalur yang jelas untuk mencapai target 1,5 derajat," kata Chairman of the Board, Management BMW AG, Oliver Zipse dalam keterangan resminya.

Neue Klasse ini diperkenalkan pertama kali pada musim pada tahun lalu, sebagai komitmen BMW Group untuk tingkatkan penggunaan bahan sekunder dengan fokus yang kuat pada prinsip-prinsip Circular Economy, sementara juga mempromosikan kerangka kerja yang lebih baik untuk membangun pasar untuk bahan sekunder.

BMW Group akan terus mendorong pengurangan sebanyak 40 persen emisi CO2 per kendaraan dan kilometer yang ditempuh setidaknya akan berkurang setengahnya dari tingkat 2019 pada 2030 nanti .

"Bagaimana setiap perusahaan menangani emisi CO2 telah menjadi faktor utama dalam menilai kinerja korporasi. Faktor penentu dalam memerangi pemanasan global adalah seberapa kuat sebuah perusahaan dapat memperbaiki jejak karbon kendaraan selama masa pakainya," kata dia.

"Inilah sebabnya mengapa BMW Group tetapkan tujuan yang transparan dan ambisius untuk pengurangan emisi CO2 yang substansial; ini divalidasi oleh Science Based Targets Initiative dan akan berikan kontribusi yang efektif dan terukur," tambah dia.

Untuk mendukung rencana semau ini adalah kendaraan menghadirkan varian-varian listrik, dengan Neue Klasse, BMW Group hadirkan momentum lebih lanjut yang signifikan ke pasar otomotif.

Selama sepuluh tahun ke depan, BMW Group akan hadirkan sekitar sepuluh juta kendaraan listrik di jalan. Pada awal 2030, setidaknya setengah dari penjualan BMW Group global adalah kendaraan listrik, dan brand MINI akan tawarkan kendaraan listrik secara eksklusif mulai tahun 2030.

BMW Group juga tingkatkan volume pengiriman untuk sel baterai hingga hampir dua kali lipat. Volume senilai 22,36 miliar euro telah disepakati dengan pemasok yang relevan untuk penggerak kendaraan listrik BMW generasi kelima.

Baca juga: BMW Group Global raih rekor penjualan selama semester 1 2021

Baca juga: BMW investasi Rp9,3 triliun untuk pusat manufaktur global di China

Baca juga: Kontribusi perusahaan otomotif global untuk lawan corona
Pewarta:
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021