Jakarta (ANTARA) - Deputi II Bidang Pembangunan Manusia Kantor Staf Presiden (KSP) Abetnego Tarigan memastikan pemerintah telah meletakkan komitmen tertingginya guna meningkatkan pelayanan program vaksinasi COVID-19 untuk masyarakat.

Hal ini disampaikan Abetnego dalam webinar bertajuk “Vaksinasi COVID-19 Kini dan Nanti”, di Jakarta, Rabu, sebagai kanal diskusi publik yang digelar untuk merespons sejumlah keresahan masyarakat terkait vaksinasi COVID-19 yang telah disampaikan melalui Program KSP Mendengar.

“Pemerintah sudah mengamankan komitmen suplai vaksin dari berbagai merek dan jenis. Kalau dibandingkan dengan negara-negara lain, komitmen yang sudah diamankan pemerintah jumlahnya paling besar se-Asia Tenggara,” kata Abetnego dalam siaran pers KSP, di Jakarta, Rabu.

Baca juga: KSP minta pemda aktif ajak kelompok masyarakat lawan COVID-19

Abetnego mengatakan menurut data Kementerian Kesehatan per 7 September 2021 sudah lebih dari 68,8 juta jiwa mendapatkan vaksin dosis pertama. Hal ini menunjukkan kecepatan vaksinasi COVID-19 di Indonesia akan segera mampu mencapai angka 2 juta dosis per hari.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Siti Nadia Tarmizi mengatakan Indonesia menduduki peringkat keenam dunia dengan jumlah orang terbanyak yang divaksinasi COVID-19, setelah China, India, Amerika Serikat, Brasil, dan Jepang.

“Kita bukan negara penghasil vaksin dan kita adalah negara dengan jumlah penduduk yang besar. Namun kita mampu mempercepat vaksinasi, ini adalah sebuah prestasi besar,” kata Siti Nadia Tarmizi yang turut hadir dalam webinar.

Baca juga: KSP usulkan solusi atasi kelangkaan peti kemas untuk ekspor

Walaupun Indonesia masih memiliki beberapa tantangan dalam program percepatan vaksinasi COVID-19, Siti dan Abetnego mengaku optimistis Indonesia akan segera bangkit dari krisis pandemi COVID-19 jika melihat laju penurunan kasus positif, angka kematian, dan tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit.

Pemerintah akan terus berkomitmen mendorong distribusi vaksin melalui Dinkes provinsi kepada kabupaten/kota.

Sejumlah inovasi untuk mengatasi kesulitan yang ada di masyarakat sudah mulai diterapkan, di antaranya penggunaan teknologi informasi untuk monitoring stok vaksin melalui aplikasi Sistem Monitoring Imunisasi Logistik Elektronik (SMILE).

Adapun Tenaga Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Devie Rahmawati menjamin bahwa pemerintah akan terus melakukan perbaikan terhadap pelayanan aplikasi COVID-19, contohnya PeduliLindungi agar manfaatnya sampai kepada masyarakat.

Baca juga: KSP apresiasi peran aktif kelompok agama dalam penanganan COVID-19


 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2021