Barabai, Kalimantan Selatan (ANTARA) - Sebuah perahu bermotor tenggelam setelah diterjang angin puting beliung di kawasan rawa di Desa Sungai Buluh, Kecamatan Labuan Amas Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan dan menewaskan tujuh orang penumpangnya.

Menurut Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Perlindungan Masyarakat dan Satuan Polisi Pamong Praja setempat, Ahmad Fatoni di Barabai, ibukota HST, Kamis, peristiwa itu terjadi Rabu (15/12) sekitar pukul 18.45 Wita, beberapa saat setelah berkumandang azan Maghrib.

"Rombongan terdiri dari 21 orang, kesemuanya adalah kerabat dari istri Kepala Desa setempat, yang bermaksud menghadiri acara perkawinan kerabat mereka di Desa Rantau Bujur, masih dalam wilayah kecamatan yang sama," ujarnya.

Kesemua penumpang tersebut berasal dari Desa Keliling Benteng, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.

Saat berangkat dari pelabuhan di Desa Sungai Buluh, cuaca sedang cerah dan bertepatan dengan waktu azan Maghrib.

Namun sekitar 15 menit kemudian, ketika perahu bermotor berada di tengah rawa, tiba-tiba muncul awan gelap yang disertai angin kencang dan puting beliung.

"Menurut saksi mata, hembusan angin puting beliung yang datang tiba-tiba itu menyebabkan terjadinya gulungan ombak setinggi lebih dari dua meter," katanya.

Perahu bermotor sempat terangkat dari permukaan rawa dan kemudian terhempas kembali ke air pada bagian buritan.

Setelah sempat mengombang-ambingkan perahu sebanyak dua kali, terpaan puting beliung membuat bagian depan perahu terangkat untuk kemudian menghempaskannya hingga tenggelam.

"Terpaan puting beliung juga menyebabkan tumbuhan enceng gondok yang banyak terdapat di kawasan itu beterbangan dan menutupi bangkai perahu," tambahnya.

Sekitar pukul 20.00 Wita, tim evakuasi dari SAR Barabai, SAR Amuntai, Tagana Barabai, Tagana Barabai, Polisi, Petugas Kesbang Linmas HST dan Satpol PP setempat mulai melakukan pencarian terhadap korban.

Namun terpaan angin yang masih kencang di kawasan tengah rawa membuat upaya evakuasi menjadi sulit dilakukan.

Akhirnya, sekitar pukukl 21.15 Wita tim evakuasi berhasil menemukan beberapa orang korban yang terlempar sejauh tak kurang 15 meter dari bangkai perahu.

Upaya menemukan korban, selain terkendala kencangnya angin juga sulit ditemukan karena tertimbun oleh tumpukan enceng gondok serta gelapnya malam.

"Korban terakhir ditemukan sekitar pukul 06.00 pagi. Semua korban, termasuk yang selamat di bawa ke RSUD Pambalah Batung Amuntai di Kabupaten Hulu Sungai Utara dan RSUD H Damanhuri Barabai," katanya.

Dari hasil evakuasi dan pencarian yang terus dilakukan hingga Kamis (16/12) sore, diketahui tujuh orang menjadi korban dan 14 orang sisanya selamat.

Ketujuh korban tersebut masing-masing Muhammad Raihan (5), Muhammad Rizal (10), Muhammad Syarkawi (35), Mujibah (40), Anang Arsani (45). Arbayah (45) dan Kamil (10).

Saat ini baik korban maupun penumpang yang selamat telah di bawa oleh kerabatnya kembali ke Desa Keliling Benteng di Kabupaten Banjar.

Hingga saat ini tidak diketahui siapa yang menahkodai perahu motor tersebut. Para penumpang yang selamat tidak bisa dimintai keterangan karena mengalami trauma hebat.(ANT/H002)

Pewarta:
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2010