Jakarta (ANTARA) - Slogan "mens sana in corpore sano" yang berarti di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat masih relevan untuk masa kini, demikian Plt. Dirjen Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Drg. Kartini Rustandi, M.kes.

Baca juga: Siman maknai Haornas pengingat untuk terus harumkan negeri

"Kita ketahui bahwa kesehatan mempunyai peran penting dalam mendukung olahraga nasional dan bukan hanya sekedar itu upaya kesehatan olahraga ditujukan untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran jasmani dan merupakan upaya dasar meningkatkan prestasi belajar untuk orang yang bekerja dan olahraga," ujar Kartini dalam webinar "Hari Olahraga Nasional" pada Kamis.

Menurut dia penting memberikan gizi terbaik bagi anak-anak sejak usia dini atau 1000 hari kelahiran jika ingin mencetak atlet-atlet unggulan. Dengan tubuh yang kuat dan kesehatan yang optimal, maka akan melahirkan prestasi di bidang olahraga.

"Kalau membentuk atlet maka dimulai dari calon anak, kalau anaknya tidak sehat, tidak mungkin dia akan bisa," kata Kartini.

Kartini juga mengatakan untuk mendapatkan tubuh dan jiwa yang sehat tidak bisa hanya dengan berolahraga atau makan makanan bergizi saja, namun ada upaya lain yang harus diperhatikan.

"Aktivitas fisik dan kebugaran jasmani memberi kontribusi yang besar dalam meningkatkan daya tahan tubuh, namun kita tidak bisa sehat hanya dengan makan bergizi aja dan kita tidak bisa sehat kalau tidak melakukan upaya lainnya termasuk menjaga pemikiran kita, merilis stres itu sangat penting," ujar Kartini.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama Ketua Umum DPP Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), Dr. Entos Zainal, SP, MPHP mengatakan untuk melahirkan atlet yang berprestasi, pihak keluarga juga harus mendapat edukasi tentang konsumsi gizi.

"Atlet dan keluarga sulit dipisahkan, konsumsi gizi atlet sangat dipengaruhi konsumsi gizi keluarga," kata dr. Entos.

Edukasi tentang konsumsi gizi juga harus dilakukan dengan berbagai upaya mulai dari pemerintah hingga pimpinan cabang olahraga.

Menurut Entos, konsumsi gizi atlet harus diperhatikan mulai dari persiapan, penyelenggaraan dan pascapertandingan. Pemenuhan gizi ini pun akan mempengaruhi stamina dan psikologis atlet saat bertanding.

"Gizi itu platform yang sangat penting. Dari gizi dia membentuk stamina yang kuat, membentuk endurance yang kuat dan juga bagaimana dia menyamakan keinginan psikologisnya dan tenaga yang harus digunakan," ujar dr. Entos.


Baca juga: Sambut Haornas, inilah manfaat pentingnya berolahraga

Baca juga: Tujuh rekomendasi tayangan sambut Hari Olahraga Nasional

Baca juga: Anak wajib berolahraga 60 menit setiap hari

Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021