Trnava, Slovakia (ANTARA News) - Vuje, perusahaan instalasi energi Slovakia, sedang mengembangkan riset pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) dengan reaksi fusi yang lebih aman dibanding dengan teknologi sebelumnya dengan reaksi fisi.

Direktur Divisi Keselamatan Nuklir, Vuje, Peter Liska saat menerima kunjungan delegasi Indonesia di Trnava, Slovakia, Jumat, mengatakan, saat ini, semua PLTN memakai reaktor fisi berbahan bakar uranium.

Limbah uranium menghasilkan radiasi yang berbahaya bagi manusia sehingga berbagai negara mengembangkan riset nuklir untuk mencari bahan baku dan proses yang lebih aman.

PLTN dengan reaktor fusi dikatakan Liska lebih aman karena menghasilkan atom-atom yang lebih stabil dan dengan radiasi lebih rendah sehingga aman bagi manusia dan lingkungan.

Namun penggabungan inti nuklir hanya berlangsung jika temperatur, tekanan, dan kerapatan bahan bakar sangat tinggi sehingga membutuhkan energi yang besar bahkan untuk elemen yang paling ringan, hidrogen.

Dalam fisika, fusi nuklir (reaksi termonuklir) adalah sebuah proses saat dua inti atom bergabung, membentuk inti atom yang lebih besar dan melepaskan energi.

Fusi inti atom yang ringan, yang membentuk inti atom yang lebih berat dan neutron bebas, akan menghasilkan energi yang lebih besar lagi dari energi yang dibutuhkan untuk menggabungkan mereka.

"Reaksi fusi deuterium-tritium (D-T) ini dipertimbangkan sebagai proses yang paling menjanjikan dalam memproduksi tenaga listrik di masa depan," ujarnya.

Namun demikian, ujar Liska, PLTN dengan reaksi fusi ini masih dalam skala laboratorium dan masih memerlukan waktu seratusan tahun lagi untuk bisa beroperasi secara komersil.

Reaksi fisi yang selama ini digunakan di PLTN adalah sebuah proses di mana terjadi pembelahan inti atom berat akibat ditumbukkan oleh neutron, menghasilkan partikel inti yang lebih ringan, partikel neutron, gelombang elektromagnetik dalam bentuk radiasi sinar gamma, dan sejumlah energi.

Produk dari reaksi fisi uranium, bervariasi, menghasilkan atom-atom yang bermassa lebih kecil, seperti Ba, Kr, Zr, Te, Sr, Cs, I, La dan Xe, dengan massa atom sekitar 95 dan 135. Sedangkan, produk dari reaksi fisi plutonium, mempunyai massa atom sekitar 100 dan 135.

Rata-rata reaksi fisi terjadi pada Uranium-235 (U-235) dan Plutonium-239 (Pu-239) yang disebabkan oleh neutron.
(T.D009/S025/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010