"Untuk tahap awal ujicoba dilakukan di Jakarta (Grha XL), kawasan Mega Kuningan," kata Presiden Direktur XL Hasnul Suhaimi di Jakarta, Senin.
Dalam penerapan LTE tersebut, XL menggandeng mitra vendor Ericsson.
LTE merupakan teknologi jaringan telekomunikasi yang dikategorikan sebagai teknologi 4G yang memiliki keunggulan pada kecepatan, efisiensi jaringan, coverage layanan dengan manfaat kemudahan dan kecepatan akses data upload/download konten berkapasitas besar seperti foto, video dan konten lainnya.
Dalam ujicoba terbukti, saat mengunduh (download) data dengan resolusi tinggi berkapasitas 300Mb hanya diperlukan waktu sekitar 66 detik. Biasanya untuk mengunduh data sebesar itu dibutuhkan waktu rata-rata sekitar 1 jam.
Ujicoba video konperensi dari Grha XL ke Gedung Ericsson Indonesia di kawasan Pondok Indah, Jakarta, dengan hasil gambar yang jelas, jernih dan tanpa putus.
Ujicoba juga dilakukan mendukung aktivitas penyiaran TV (broadcasting) berupa siaran langsung (live report0 pertama di Indonesia yang menggunakan perangkat berbasis LTE.
Menurut Hasnul, kebutuhan pelanggan dan masyarakat atas layanan seluler kini telah beranjak ke soal kualitas. Bukan lagi sekedar bisa menelepon dengan tarif yang semakin murah," ujar Hasnul.
Ia menambahkan, secara keseluruhan layanan LTE diperkirakan bisa secara komersial diberikan kepada masyarakat dalam 2-3 tahun ke depan.
"Tergantung frekuensi yang diperoleh. Kami tinggal menyiapkan bisnis model, termasuk penyediaan perangkat teknologinya," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Spektrum Frekuensi Radio Kementrian Kominfo, Tulus Rahardjo mengatakan, pemerintah akan berupaya untuk menata frekuensi yang ada di tanah air.
"Kami memberikan kesempatan yang sama terhadap seluruh operator yang sudah melakukan ujicoba LTE," ujar Tulus.
Tentunya diutarakannya, bahwa dalam penyelenggaraan LTE diharapkan dapat medorong mendorong industri IT secara keseluruhan.
"Komersialisasi LTE diharapkan tidak hanya mendorong industri hiburan, tetapi juga dapat mendorong industri lainnya sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi nasionan," ujar Tulus.
Sebelumnya, Menkominfo Tifatul Sembiring menuturkan, butuh waktu panjang melalui serangkaian riset dan pengembangan untuk menentukan apakah suatu layanan teknologi dapat diadopsi atau tidak.
"Dari sisi penggelaran layanan hingga aspek bisnis harus dilakukan secara paralel, sehingga hasil yang dicapai dapat maksimum," kata Tifatul.
(R017/S026)
Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010