Jakarta (ANTARA) - Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) menyampaikan bahwa keamanan bagi atlet, peserta dan staf pendukung kontingen selama di Papua akan terjaga dengan maksimal sehingga tidak perlu khawatir ketika menjalani pertandingan.

Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Ketua Bidang II PB PON XX Papua, Roy Letlora dalam konferensi pers yang berlangsung di Jakarta, Sabtu.

"Tidak ada keraguan lagi bahwa PON akan tertunda, bahkan Bapak Presiden (Joko Widodo) dipastikan akan membuka langsung 2 Oktober. Semua pihak sudah berkomitmen untuk menjaga keamanan pelaksanaan," kata Roy menjelaskan.

Baca juga: Lagu PON Papua berjudul "Torang Bisa" resmi diluncurkan
Baca juga: Stafsus: Presiden harap PON XX Papua beri dampak berganda


PB PON Papua bekerja sama dengan satuan gabungan keamanan dari TNI dan Polri sudah berkoordinasi sejak jauh hari untuk memberikan payung perlindungan pada tamu dari luar Papua.

Selain menurunkan lebih dari 9.000 personel keamanan yang diterjunkan di empat klaster, PB PON juga menyiapkan ruang khusus yang berisi peralatan canggih dari luar negeri untuk memantau situasi di lokasi pertandingan.

Tindakan persuasif juga dilakukan PB PON untuk meredam potensi konflik dari lingkungan sekitar arena seperti melakukan pembicaraan terbuka, hingga merekrut relawan PON Papua dari unsur warga lokal.

"Untuk perekrutan ini kami juga lakukan pemeriksaan latar belakang melibatkan BIN dan Kepolisian. Dari sekitar 17 ribu relawan, ada kurang lebih 70 yang tidak lolos 'screening'. Ini menunjukkan tingkat keamanan di sana sudah sangat baik," Roy memaparkan.

Roy menegaskan, bahwa aspek keamanan menjadi sangat vital di ajang olahraga multicabang nasional empat tahunan ini karena PON Papua mempunyai nilai untuk menjaga marwah negara.

Meski agenda bertaraf nasional, namun akan turut dihadiri 16 delegasi asing dari kawasan Asia Pasifik untuk meninjau proses PON Papua.

"Pelaksanaan PON kali ini tidak hanya diukur dari seberapa sukses agenda olahraga berjalan, tapi juga menunjukkan bahwa kondisi kita benar-benar aman. Papua sebagai bagian dari Indonesia pun bisa menggelar ajang seperti ini," pungkas Roy Letlora.

Baca juga: Klaster Kota Jayapura siap menjamu atlet PON XX
Baca juga: Dinkes Papua klaim vaksinasi dua klaster di atas 50 persen
Baca juga: Pemerintah gencarkan vaksinasi COVID-19 di empat klaster PON Papua

 

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021