Padang (ANTARA News) - Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan bakar umum (SPBU) di Sumbar kehabisan solar menjelang Natal dan Tahun Baru 2011.

Dari Pemantuan ANTARA, terlihat sejumlah SPBU yang di Kota Padang, Senin, di antaranya SPBU Jati serta daerah Tabing yang memasang papan pengumuman bertuliskan "habis" bahan Bakar minyak (BBM) jenis solar.

Wandi, sopir truk mengatakan berapa SPBU di Kota Padang yang disinggahinya kehabisan bahan bakar Minyak (BBM) jenis solar.

"Menurut informasi teman, ada satu SPBU masih menyediakan BBM jenis solar yakni di daerah Mata Air," katanya.

Dia menambahkan, akibat kelangkaan solar tersebut, pihaknya mengalami kerugian sebesar Rp300.000 disebabkan berkurang perjalanan membawa sawit.

"Seharusnya bisa tiga kali perjalan untuk membawa sawit dari Pasaman ke Teluk Bayur, Kota Padang, namun sekarang hanya dua kali saja," katanya.

Hal senada juga dikatakan Buyung, sopir bus ANS, yang mengatakan hampir semua SPBU yang ada tidak memiliki solar.

"Para sopir bus maupun truk sudah putar-putar mencari SPBU yang masih ada stok solarnya, tetapi nihil," katanya.

Dia menambahkan, akibat langkanya BBM tersebut, pihak perusahaan terpaksa mengurangi jatah keberangkatannya.

"Kelangkaan BBM tersebut dirasakan sejak tiga hari yang lalu. Kalaupun ada di SPBU, pembelian dikurangi agar semua masyarakat bisa mendapatkan jatah," katanya.

Menipisnya persediaan solar tidak saja terjadi di Kota Padang, namun sejumlah Kota/Kabupaten di Sumbar langka solar.

SPBU yang kehabisan solar menjelang Natal dan Tahun Baru berlokasi di daerah Kota Solok, Kabupaten Solok, serta daerah Sijunjun.

Pada kesempatan terpisah, Ketua KADIN Sumbar, Asnawi Bahar, mengatakan, beberapa hari belakangan ini sejumlah SPBU kekurangan BBM jenis solar.

"Kelangkaan tersebut dapat memicu ekonomi biaya tinggi, rakyat yang kena imbas,"katanya.

Dia menambahkan, para pengusaha angkutan saat ini mengeluhkan kelangkaan BBM yang dirasakan sejak satu minggu.

"Pengusaha angkutan terpaksa mengurangi operasional mobil untuk mengantisipasi tingginya biaya akibat kelangkaan BBM tersebut," katanya. (ANT-031/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010