Keberadaan Unand harus mempertinggi kecerdasan bangsa
Padang (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo berharap Universitas Andalas (Unand) Padang menjadi perguruan tinggi yang mengambil peran signifikan dalam kolaborasi mewujudkan Indonesia Maju.

"Universitas Andalas adalah perguruan tinggi negeri pertama yang didirikan di Pulau Sumatera yang merepresentasikan harapan kemajuan bangsa sebagaimana diperjuangkan oleh salah seorang proklamator Bung Hatta," kata dia di Padang, Senin.

Ia menyampaikan hal dalam sambutan peringatan Dies Natalis ke-65 dan Lustrum ke-13 Unand Padang secara daring.

"Oleh sebab itu keberadaan Unand harus mempertinggi kecerdasan bangsa dalam arti seluas-luasnya dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan untuk mewujudkan kejayaan bangsa," kata dia.

Presiden melihat Unand sudah memiliki pondasi dan visi yang kuat dan berharap bisa melompat lebih tinggi serta mengambil peran signifikan dalam merespon disrupsi besar-besaran yang sedang terjadi.

"Unand harus jadi penggerak kolaborasi menuju Indonesia maju," kata dia.

Ia berpesan dalam menghadapi tantangan disrupsi Unand harus mengembangkan ekosistem pembelajaran yang adaptif dan inovatif.

"Memperkuat riset dan inovasi secara berkelanjutan serta ikut berkontribusi memberi solusi dalam memecahkan persoalan bangsa," ujarnya.

Ia juga berharap Unand jadi pusat pengembangan SDM unggul dan memberi ruang seluas-luasnya untuk mengembangkan talenta.

"Diantaranya memfasilitasi mahasiswa untuk belajar kepada siapa pun di mana pun di mana pun dan mendatangkan talenta hebat dari luar kampus dari kalangan praktisi dan profesional untuk mengajar," kata dia.

Ia menekankan saat ini dibutuhkan jejaring dan kolaborasi lewat kerja sama dengan organisasi, praktisi dan pelaku industri harus terus digalang.

Baca juga: Guru Besar Unand: Perubahan perilaku masyarakat kunci atasi stunting

Baca juga: Rektor : Lulusan Unand jangan hanya berpikir jadi PNS


"Fasilitasi mahasiswa magang dengan dunia industri dan perbanyak tenan industri di kampus," ujarnya.

Ia juga mengingatkan Unand tidak boleh melupakan akar kerakyatan dan karakter kebangsaan serta memperkuat kampus sebagai benteng persatuan dan rumah untuk membangkitkan kesadaran soal kebhinekaan.

"Saya meyakini Unand akan terus menjulang tinggi menjadi sumbu pengerak kolaborasi mencerdaskan kehidupan bangsa untuk mewujudkan kemajuan masyarakat," katanya.

Sementara Rektor Unand Prof Yuliandri menyampaikan terkait dengan telah ditetapkannya Unand sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum pihaknya akan fokus mewujudkan visi menjadi universitas terkemuka dan bermartabat.

"Pada periode 2020-2024 kami akan fokus mewujudkan target peringkat 700 QS world university ranking, akreditasi internasional 15 persen dan atmosfer riset dan inovasi yang baik," kata dia.

Ia menyebutkan saat ini Unand memiliki 126 program studi dan 91 persen terakreditasi A dan B versi BAN-PT dan LAM-PTKES, serta internasional yang terdiri atas 13 level doktor, 43 level magister, 47 level sarjana, 4 level Diploma III, 12 spesialis, dan 7 profesi.

Jumlah mahasiswa aktif saat ini sebanyak 32.451 orang dengan penyebaran 3.799 orang di program Diploma III, 24.833 orang di program sarjana atau 84 persen, 842 orang di program profesi 415 orang di program Sp-1, sebanyak 2.082 orang di program magister dan 413 orang di program doktor, serta 105 orang mahasiswa asing yang berasal dari 16 negara.

Baca juga: Unand jawab kekhawatiran kenaikan biaya kuliah usai berstatus PTNBH

Baca juga: PPGAK Unand selenggarakan konferensi internasional soal gender

 

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021