Kupang (ANTARA News) - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya, mengatakan bahwa PT Sarana Agro Gemilang (SAG) tetap memiliki komitmen yang kuat untuk membangun kembali pabrik PT Semen Kupang.

"Memang ternyata masih banyak hal yang harus dibenahi, tetapi saya memiliki keyakinan bahwa perusahan itu masih memiliki komitmen untuk membangun kembali pabrik Semen Kupang," kata Frans Lebu Raya, di Kupang, Jumat, terkait penundaan kembali rencana beroperasinya pabrik Semen Kupang pada bulan Desember ini karena alasan teknis.

Ia mengatakan, telah memanggil pihak PLN Wilayah NTT untuk mendengar penjelasan mengenai masalah suplay listrik ke pabrik satu-satunya di daerah itu.

Dari penjelasan pihak PLN, kata Lebu Raya, permintaan listrik dari perusahaan itu sudah bisa dipenuhi tetapi setelah dilakukan uji coba ternyata masih banyak kerusakan pada pabrik.

Oleh karena itu, ia mengemukakan, pihak perusahaan masih harus melakukan pembenahan kembali sebelum beroperasi.

Dia juga meminta masyarakat untuk bersabar karena perusahaan pemenang tender pembangunan kembali pabrik Semen Kupang itu masih mengoperasikan pabrik itu tetapi tinggal menunggu waktu.

Ketua Badan Anggaran DPR RI, Melchias Markus Mekeng Bapa secara terpisah meminta masyarakat dan Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk bersabar dan memberikan kesempatan serta dukungan kepada PT Sarana Agra Gemilang (SAG) untuk membenahi manajemen PT Semen Kupang.

Menurut anggota DPR RI asal daerah pemilihan NTT itu, sekitar 2007-2008 pemerintah pusat pernah memberikan penyertaan modal sebesar Rp 50 miliar untuk membantu operasional PT Semen Kupang.

Namun,ia menilai, dana itu tidak cukup untuk menggerakkan kembali roda perusahaan tersebut karena selama beroperasi PT Semen Kupang mengalami banyak kerugian, hutang, sehingga penyertaan modal sebesar Rp50 miliar itu digunakan untuk membayar hutang-hutang kepada supplier, listrik, upah karyawan dan lainnya sebesar Rp35 miliar.

Sisanya Rp15 miliar digunakan untuk modal kerja. Modal kerja sebesar Rp15 miliar itu tidak cukup untuk menggerakkan kembali roda perusahaan itu, katanya.

Dalam perkembangan selanjutnya, dilakukan kerja sama operasional (KSO). Keputusan KSO akhirnya jatuh, kalau tidak salah, kepada Wilmar Group. Sekarang pertanyaan, KSO sudah berjalan atau tidak?" kata Mekeng.

Mekeng yakin bahwa dengan KSO, PT Semen Kupang bisa beroperasi kembali, asal memberikan waktu kepada perusahaan yang melakukan KSO itu untuk menunjukkan hasilnya.

"Tentu hal ini memakan waktu yang tidak sedikit. Apalagi hutang PT Semen Kupang itu kalau tidak salah bisa mencapai Rp 500 miliar," kata Mekeng.

Mekeng menyatakan, optimistis KSO segera berjalan dan PT Semen Kupang bisa memaksimalkan produksinya menjadi 3.000 ton per tahun. Pemerintah Propinsi NTT diminta untuk memberikan dukungan dengan menyiapkan fasilitas yang diperlukan, katanya.
(T.B017/S006/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010