ini juga menegaskan kepada dunia internasional bahwa Indonesia siap untuk menjadi lokomotif pemulihan ekonomi global
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut Presidensi G-20 Indonesia diprediksi akan meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp1,7 triliun

“Konsumsi domestik diperkirakan bisa mencapai Rp1,7 Triliun, penambahan PDB hingga Rp7,47 triliun dan kelipatan tenaga kerja sekitar 33 ribu di berbagai sektor,” ujar Menko Airlangga Hartarto saat Konferensi Pers G-20 secara daring, Selasa.

Prediksi tersebut, lanjutnya, diharapkan secara agregat akan naik hingga 1,5-2 kali lipat dari pertemuan IMF World Bank tahun 2018 lalu. Hal tersebut dikarenakan di bawah Presidensi Indonesia terdapat 150 pertemuan yang berlangsung selama 1 tahun atau selama 12 bulan.

“Ini juga menjadi momentum menampilkan keberhasilan reformasi struktural yang antara lain dengan Undang-Undang Cipta Kerja dan tentunya akan mendorong confidence dari investor global untuk percepatan pemulihan ekonomi dan mendorong kemitraan global yang saling menguntungkan," katanya.

Selain memberikan dampak kepada perekonomian Indonesia, Airlangga menyampaikan Presidensi G-20 juga membawa dampak pada pembangunan sosial karena Indonesia berpeluang mendorong topik terkait dengan produksi dan distribusi vaksin.


Baca juga: Menko Airlangga ungkap 5 strategi RI pimpin Presidensi G20
 

“Kita terus mendorong agar vaksin ini menjadi global public goods dan juga aksesibilitas bagi masyarakat Indonesia dan negara berkembang yang berpendapatan rendah,” ujarnya.

Menurut dia Presidensi G-20 Indonesia akan mendorong koordinasi kebijakan global yang berkontribusi terhadap tata kelola dunia yang seimbang, membuat G-20 adaptif terhadap krisis, memperjuangkan kepentingan nasional di forum global termasuk antara lain isu-isu transformasi digital dan ekonomi inklusif.

Tak hanya itu, pemerintah menekankan pentingnya sinergi dan koordinasi kuat antara kementerian yang dan lembaga yang terlibat dalam 16 working group dan elemen non pemerintah serta masyarakat sipil dan madani yang terlibat di dalam 10 engagement group.

Baca juga: Indonesia agendakan tiga isu prioritas untuk Presidensi G20 2022
 

Pelibatan berbagai unsur lapisan masyarakat, kata Airlangga, mengindikasikan demokratisasi dalam pembahasan dan juga penentuan isu-isu strategis di tatanan global. Pelibatan seluruh kelompok kepentingan juga mencerminkan langkah inklusif dan keterbukaan pemerintah untuk merangkul seluruh komponen masyarakat guna mendukung pemulihan ekonomi nasional yang kuat dengan tata kelola yang baik.

“Upaya ini juga menegaskan kepada dunia internasional bahwa Indonesia siap untuk menjadi lokomotif pemulihan ekonomi global dengan semangat konsensus dan kebersamaan,” tutur dia.


Baca juga: Kemenko Perekonomian gandeng UI dan UPH siapkan Presidensi G20 RI

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2021