Surabaya (ANTARA News) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ikut mengatur memadamkan api yang meludeskan ratusan kios di Pasar Loak, Jalan Dupak Rukun, Jumat.

Wali kota yang akrab disapa Risma tersebut ditemani Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas) Surabaya, Sumarno. Menggunakan "handy talky" miliknya, ia kerap meminta petugas untuk segera melokalisir api dan memastikan benar-benar padam.

"Tolong mobil-mobil tangki yang kosong segera mundur ke luar dan mengambil air. Ini agar petugas pemadam tidak berhenti menyemprot hanya karena menunggu air," ujarnya kepada petugas.

Risma yang mengenakan jilbab cokelat dan baju motif kotak-kotak itu terlihat mondar-mandir ke luar masuk lokasi kejadian dengan wajah panik. Ia juga didampingi Kasi Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kebakaran Ari Bekti Iswanto.

Kehadiran wanita pejabat yang pernah menjabat Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) tersebut sempat membuat pedagang dan warga sekitar heboh. Pasalnya, tidak sedikit dari mereka yang berusaha mendekat dan sekedar bersalaman.

Mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Surabaya tersebut juga meminta sopir mobil pemadam kebakaran maupun tangki air milik DKP cekatan dan mengetahui apakah air masih tersedia atau tidak.

"Kalau kosong segera ke luar dan diisi lagi," ucapnya dengan nada panik. Ari Bekti pun hanya diam mengamati perintah atasannya, dan sesekali menjelaskan pola pemadaman petugas.

Seperti diberitakan, ratusan kios di Pasar Loak ludes dilalap api. Bahkan, nyaris tak ada kios yang tersisa di dalam pasar dan hanya menyisakan puing - puingnya saja. Bangunan semi permanen dan banyaknya dagangan yang mudah terbakar, membuat api cepat menyambar.

Insiden terbakarnya pasar penjualan barang bekas yang paling tersohor tersebut juga sempat mengundang perhatian Kapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti.

Usai melakukan pengecekan ke beberapa gereja dalam perayaan malam Misa Natal, diantaranya di Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria, Jalan Kepanjen, ia menyempatkan memantau dan memerintahkan anggotanya untuk bergeser ke lokasi kejadian.

Polisi belum berani memastikan penyebab kebakaran karena masih menunggu hasil penyelidikan tim labfor dan pemeriksaan terhadap beberapa saksi. Informasi sementara tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.(*)

(ANT-165/B/Z002/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010