Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu pagi terkoreksi jelang pengumuman data neraca perdagangan Agustus 2021.

IHSG dibuka melemah 5,19 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.123,91. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,53 poin atau 0,18 persen ke posisi 868,77.

"Dari sisi makroekonomi, investor hari ini menantikan rilis sejumlah data ekonomi bulan Agustus China seperti penjualan ritel, indeks harga properti, industrial production dan investasi pada aset tidak bergerak atau fixed asset investment. Dari dalam negeri, investor menantikan rilis data neraca perdagangan bulan Agustus," tulis Tim Riset Phillip Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

Indeks saham di Asia pagi ini dibuka variatif dengan kecenderungan turun setelah indeks saham utama di Wall Street melemah, tertekan oleh penurunan harga saham di sektor finansial.

Di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun turun 4,7 bps menjadi 1,28 persen setelah data memperlihatkan bahwa laju kenaikan inflasi di AS sudah mulai mereda.

Consumer Price Index (CPI) tumbuh 0,3 persen (mom) atau 5,3 persen (yoy) pada Agustus, sedikit lebih rendah dibandingkan Juli 0,5 persen (mom) atau 5,4 persen (yoy).

Salah satu komponen yang mendorong penurunan CPI adalah harga mobil bekas dan truk yang turun 1,5 persen, mengakhiri kenaikan selama lima bulan beruntun.

Data inflasi tersebut mendukung pandangan bahwa tekanan inflasi belakangan ini hanya bersifat sementara (transitory).

Data itu juga mengurangi tekanan atas bank sentral AS The Federal Reserve untuk mengumumkan awal dari tapering atau penarikan program pembelian obligasinya yang bernilai masif pada pertemuan kebijakan minggu depan.

Akibatnya, investor menghadapi ketidakpastian mengenai kapan The Fed akan mulai melakukan tapering.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 291,67 poin atau 0,95 persen ke 30.378,43, indeks Hang Seng turun 293,29 poin atau 1,15 persen ke 25.208,94, dan indeks Straits Times meningkat 18,46 poin atau 0,6 persen ke 3.061,91.

Baca juga: Wall Street turun terseret kekhawatiran pemulihan dan pajak perusahaan
Baca juga: Dolar jatuh setelah kenaikan inflasi AS melemah, mata uang aman naik
Baca juga: Minyak naik tipis setelah sektor energi AS selamat dari badai terbaru

 

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2021