Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia ditutup lebih rendah pada perdagangan Rabu, setelah naik selama tiga sesi berturut-turut, karena saham energi menurun dan harga bijih besi yang lemah menekan saham penambang kelas berat.

Indeks S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia (ASX) tergerus 0,27 persen atau 20,30 poin, menjadi menetap pada 7.417,00 poin.

"Pasar bergerak tanpa arah dan memiliki lebih banyak alasan untuk mundur daripada reli hari ini, dengan Wall Street jatuh semalam, penurunan imbal hasil obligasi membebani bank-bank dan kelemahan nyata di sektor sumber daya," kata Analis Senior Marcustoday Financial Newsletter, Henry Jennings.

Penambang utama merosot 1,53 persen, mengikuti patokan bijih besi berjangka yang jatuh ke level terendah lebih dari 9 bulan karena penurunan berkelanjutan dalam produksi baja China.

Penambang kelas berat BHP Group Ltd memimpin penurunan pada sub-indeks, anjlok 3,52 persen, diikuti oleh Champion Iron Ltd yang turun 3,19 persen.

Baca juga: Bursa Australia tergelincir, terseret saham sektor teknologi

Namun membatasi kerugian pada indeks acuan, harga litium terus bergerak naik, dengan penambang litium Pilbara Minerals dan Orocobre mencapai rekor tertinggi.

Saham uranium juga menambah keuntungan – perusahaan pengembangan uranium Bannerman Energy melesat 22,58 persen dan Boss Energy melambung 10,71 persen.

“Litium dan uranium mulai memiliki hari-hari mereka di pasar saat komoditas-komoditas itu merupakan peran penting dalam persamaan energi hijau dengan negara-negara yang ingin mengurangi target emisi mereka,” kata Jennings.

Saham sektor energi jatuh 2,21 persen meskipun ada kenaikan harga minyak. Heavyweight Worley Ltd memimpin kerugian, tergelincir 4,3 persen, diikuti oleh Beach Energy Ltd yang merosot 4,04 persen.

Di antara bank-bank besar, Westpac adalah satu-satunya bank dari "Empat Besar" yang ditutup lebih tinggi pada 0,3 persen, dengan sektor keuangan melemah 0,28 persen.

Indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru berakhir 0,07 persen atau 9,31 poin lebih rendah menjadi 13.099,30 poin.

Baca juga: Saham Jepang mundur dari tertinggi 3 dekade, Nikkei jatuh 0,52 persen

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021