Jakarta (ANTARA) - Pelatih atletik Alberto Salazar akan menjalani seluruh hukuman skorsing empat tahunnya karena pelanggaran doping setelah kalah banding melawan skorsing kepadanya di Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga (CAS), lapor media Inggris seperti dikutip AFP, Kamis.

Mantan kepala Proyek Nike Oregon yang kini berusia 63 tahun itu terkena skorsing pada 2019 karena serangkaian pelanggaran doping.

BBC dan The Times melaporkan bahwa CAS telah menguatkan hukuman skorsing Salazar menyusul banding itu.

Salazar yang terkenal berkat melatih juara Olimpiade empat kali Inggris Mo Farah, diskors dua tahun lalu sewaktu Kejuaraan Atletik Dunia di Doha.

Baca juga: Pelatih lari AS dilarang empat tahun karena skandal doping

Skorsing ini diterapkan menyusul penyelidikan Badan Anti-Doping Amerika Serikat (USADA) yang menyimpulkan Salazar telah memperdagangkan atau berusaha memperdagangkan testosteron, memberi zat yang melebihi batas yang diizinkan kepada atlet dan merusak proses pengawasan doping terhadap atlet.

USADA menyebut penyelidikannya telah menyingkapkan serangkaian besar bukti termasuk "bukti saksi mata, kesaksian, email, dan catatan pasien."

Salazar yang juga melatih bintang lari jarak jauh Belanda asal Ethiopia Sifan Hassan saat menjalani skorsing, dengan tegas membantah melakukan pelanggaran.

Baca juga: Pasca-skandal doping Salazar, bos atletik Inggris mundur

Salazar secara terpisah sudah dilarang melatih selama seumur hidup setelah penyelidikan US Center for SafeSport menemukan bukti adanya pelanggaran seksual dan emosional.

Larangan yang ditetapkan Juli itu terjadi setelah sekelompok pelari wanita dari Proyek Oregon yang sudah tidak lagi beroperasi mengaku dilecehkan secara emosional dan verbal oleh Salazar.

Salazar kemudian mengakui membuat pernyataan "tidak berperasaan atau tidak sensitif" tetapi membantah telah melecehkan dan mediskriminasi gender terhadap atlet-atlet asuhannya.
 

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021