Jakarta (ANTARA News) - Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) memperkirakan rencana merger Esia-Flexi akan memasuki masa kritis pada kuartal 1 2010.

"Jadi atau tidaknya merger dan penggabungan Esia-Flexi saya perkirakan akan memasuki masa kritis di Q1-2011," kata Sekretaris Jenderal Mastel, Mas Wigrantoro Roes Setiyadi, di Jakarta, Rabu.

Rencana tersebut, menurut Roes, terancam batal bila lewat April 2011 belum ada titik terang.

Ia mengatakan, April 2011 akan menjadi batas waktu psikologis yang jika melewati batas bulan itu maka merger terancam tak akan pernah terwujud.

"Dorongan penolakan dari SEKAR (Serikat Karyawan) Telkom akan semakin kuat," katanya.

Namun, menurut Roes, bila pada akhirnya penolakan itu melemah, dan menyetujui rencana merger, maka diperkirakan akan terjadi kompromi.

"Akan ada kompromi hasil lobi antara pihak yang berseberangan beda pendapat, seseorang memberi dan orang lainnya menerima sesuatu sebagai hasil kompromi tersebut," katanya.

Serikat Karyawan Telkom menolak rencana penggabungan Flexi, milik Telkom, dengan Esia, anak perusahaan Group Bakrie, karena dinilai makin merugikan kalangan pekerja dan masyarakat dibandingkan dengan manfaatnya.

Sikap penolakan diambil karena penggabungan ini berpotensi digugat banyak pihak akibat melanggar persaingan usaha di sektor telekomunikasi.

Pelanggaran persaingan usaha tersebut pernah disuarakan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang menyatakan penggabungan itu akan merugikan masyarakat karena perusahaan hasil penggabungan ini dapat mempermainkan tarif CDMA.

Apalagi, penggabungan Flexi - Esia akan menguasai lebih 90 persen pangsa pasar CDMA.
(T.H016/A023/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010